Menko Luhut Ingin Tambak di Danau Maninjau Dikurangi, DKP Sumbar: Bertahap, Tidak Bisa Tiba-tiba
Menko Marves Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menilai banyak sekali tambak ikan di Danau Maninjau.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menilai banyak sekali tambak ikan di Danau Maninjau.
Ia ingin, tambak ikan di danau tersebut dikurangi untuk memperbaiki kualitas air sehingga Danau Maninjau itu bersih.
Hal ini diungkapkan Luhut Binsar Pandjaitan saat rapat koordinasi (Rakor) Pengembangan Wilayah dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi secara virtual di ruang rapat masing-masing, Senin (15/3/2021).
Baca juga: Dirjen Dikti Setujui Universitas Andalas Jadi PTN BH, Target Masuk 100 Perguruan Tinggi Top Dunia
"Danau maninjau ini termasuk juga salah satu dari 15 danau yang ada di Indonesia yang akan dibersihkan, dapat dijadikan salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP)," ujar Luhut.
Sementara itu Gubernur Sumbar Mahyeldi menyatakan, pihaknya sudah melakukan upaya-upaya.
Dia menyebut tambak tersebut sekarang sudah mulai berkurang, lebih kurang hanya tinggal 12 ribu keramba.
"Dan itu sudah kita tata dan diamankan, mudah-mudahan selanjutnya bisa kita maksimalkan dengan mengkoordinasikan bersama, khususnya dengan Kabupaten Agam," ungkap Mahyeldi.
Baca juga: Unand Persiapkan UTBK-SBMPTN 2021, Sediakan Ribuan Komputer di Sejumlah Fakultas
Di sisi lain, Kepala DKP Sumbar Yosmeri mengatakan, sesuai tata ruangnya, tambak itu memang dikurangi.
Namun pengurangan itu dilakukan secara bertahap.
"Jumlah tambak mencapai 17 ribu. Mana yang tidak aktif, dibersihkan sehingga mengurangi polusi," jelas Yosmeri, Selasa (16/3/2021) sore.
Menurut Yosmeri, target yang direkomendasikan LIPI ialah dikurangi hingga 6.000.
Baca juga: Tentang Calon Wawako Padang, DPD PKS Padang Tunggu Usulan Nama dari Presiden PKS
"Tapi kan bertahap, tidak bisa tiba-tiba. Makanya ini disosialisasikan kepada masyarakat apa alternatif pengganti yang lain," jelas Yosmeri.
Sementara, terkait Danau Maninjau untuk menjadi wisata prioritas, sebut Yosmeri sudah ada kajiannya. Sudah ada rencana tata ruangnya.
Dia berharap meski dijadikan wisata prioritas, ekonomi masyarakat tetap jalan di kawasan Danau Maninjau.
Hal itu juga tetap mempertimbangkan daya dukungnya terutama lingkungan.
"Danau Maninjau akan ditata lagi dimana lokasi yang aman bagi masyarakat, cari lokasi yang tidak terjadi kerusakan lingkunagn. Menghilangkan semua tidak mungkin, itu sudah menjadi ekonomi masyarakat," tutur Yosmeri. (*)