Uang Kakek Tuna Rungu di Payakumbuh Mencapai Rp 177 Juta, Disisihkan untuk Kurban Idul Adha
Uang seorang Biyok, kakek tuna rungu di Payakumbuh, selesai dihitung. 9 karung uang yang ditemukan di rumah kakek Biyok, totalnya mencapai Rp 177 juta
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Uang seorang Biyok, kakek tuna rungu di Payakumbuh, selesai dihitung.
Dari 9 karung uang yang ditemukan di rumah kakek Biyok, totalnya mencapai Rp 177 juta.
Uang tersebut langsung disisihkan untuk berkurban di hari raya Idul Adha mendatang.
Diketahui, uang tersebut adalah hasil kerja kakek Biyok selama puluhan tahun menjadi tukang cuci piring di tempat pesta pernikahan.

Baca juga: Kakek Biyok Asal Payakumbuh Sisihkan Uang Ratusan Juta, untuk Kurban Sapi dan Renovasi Rumah
Hal ini dikatakan Lurah Tigo Koto Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara, Musleniyetti, Selasa (9/3/2021).
Musleniyetti mengatakan, sebagian uang tersebut akan digunakan untuk merenovasi rumah kakek sebatang kara itu.
Uang ini juga sudah dibelikan untuk perlengkapan rumah Biyok, seperti karpet, selimut, springbed dan kebutuhan lainnya.
"Mau dibelikan untuk keperluan dia, peralatan dapurnya, karpet, springbed dan lainnya," kata Musleniyetti.

Baca juga: Kakek 73 Tahun di Padang Ceritakan Pengalaman Disuntik Vaksin Covid-19: Seperti Digigit Semut
Musleniyetti mengatakan, kondisi rumah Biyok sudah tua dan lapuk, makanya uang tersebut digunakan untuk rehap rumah.
Menurut Musleniyetti, Biyok juga akan menggunakan uangnya untuk berkurban satu ekor sapi pada Idul Adha nanti.
"Saat ini disiapkan dulu menghitung uangnya oleh bank, baru nanti untuk keperluannya," tambahnya.
Musleniyetti mengatakan, uang Biyok ditemukan sembilan karung, dan saat ini dihitung oleh pihak Bank Nagari.
"Kondisinya sehat, dia suka jalan-jalan maraton, tidak ada membantu orang lagi mencuci piring di pesta," ungkapnya.
Baca juga: Bukan Mengemis, Uang Berkarung-karung Kakek Tuna Rungu di Payakumbuh Didapat dari Menolong Pesta
Butuh 16 Orang Menghitungnya
Baru-baru ini viral seorang kakek tuna rugu di Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), yang punya banyak uang.
Awalnya heboh si kakek dikabarkan punya uang sekarung. Setelah rumah sang kakek dibersihkan, ditemukan lagi berkarung-karung uang.
Kakek tersebut bernama Palyuri (81). Uang ini ia simpan di rumahnya di Padang Kaduduak, Kelurahan Tigo Diate, Kecamatan Payakumbuah Utara, Kota Payakumbuh, Sumbar.

Baca juga: VIRAL Aksi Polantas Bantu Kucing Seberangi Jalan Raya, Video Diunggah Lewat Akun TikTok
Lurah Tigo Koto Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara, Musleniyetti mengatakan, awal datang ke rumah sang kakek, dalam rumahnya penuh dengan tumpukan kain pemberian orang lain.
Dibantu dengan keluarga jauh si kakek, pihak kelurahan mengeluarkan pakaian dan barang-barang milik sang kakek yang akrab dipanggil Biyok.
Di dalam rumah Biyok, ditemukan uang berserakan dengan berbagai recehan mulai Rp 100 sampai Rp 100 ribu.
"Di Lantai, dari dalam dalam lipatan kain, di bawah bantal dan kasur, semuanya isinya uang ditumpuk-tumpuk," kata Musleniyetti, Selasa (23/2/2021).
Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Padang-Sicincin Ditargetkan Selesai Sebelum Lebaran, Rp 821 M Disiapkan
Musleniyetti mengaku sampai hari ini, Selasa (23/2/2021), bersama pihak kelurahan, Babinsa, Babinkabtimas, dirinya masih membersihkan rumah Biyok.
Mereka masih menemukan banyak uang recehan, bahkan ada pecahan lama Rp 25.
"Kalau sekarang banyak uang sudah lama, mulai Rp 25, Rp 100 lama, yang baru-baru juga ada," tambahnya.
Musleniyetti mengaku kesulitan menghitung uang Biyok sehingga memakan waktu lama.
Baca juga: Sejumlah Wilayah di Padang Kekeringan, BPBD Sebut Sudah Salurkan 80 Ribu Liter Air Bersih pada Warga
Setelah semua uang Biyok dikumpulkan, barulah uang Biyok akan dihitung secara keseluruhan.
"Sekarang masih bongkar-bongkar. Kemarin Senin (22/2/2021) kita bongkar juga, dapat uang lima karung, belum kita hitung," kata Musleniyetti.
Musleniyetti mengatakan, awalnya dibutuhkan delapan orang untuk menghitung uang tersebut.
Kemudian hari kedua 16 orang, tetap saja belum semua uangnya terhitung.
Baca juga: Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Padang Kekeringan, Distan Sarankan Alih Tanam Palawija
Musleniyetti mengatakan, uang Biyok yang berhasil dihitung sudah mencapai Rp 80 juta.
Uang ini disimpan di Bank Nagari, dan masih ada beberapa karung lagi uang yang belum dihitung.
"Kita hitung lebih Rp 80 juta, belum yang uang di bank yang belum dihitung, nanti dikeluarin semua baru dihitung berapa totalnya," ungkapnya.
Menurutnya, uang yang dikumpulkan Biyok ini bukanlah hasil mengemis, melainkan dari pemberian orang lain.
Kakek tuna rungu ini dikenal suka menolong pesta pernikahan.
Baca juga: DPRD Sumbar Gelar Paripurna Usulan Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wagub Sumbar
Tanpa diundang, Biyok akan datang membantu pesta dan menerima upah dari hasil kerjanya itu.
"Bantu cuci piring, bantu pesta perkawinanan orang, dia datang tanpa dibantu. Orang ngasih dia uang, itulah yang disimpannya," kata Lurah.
Sang kakek ini hidup sebatang kara, tidak punya istri, keluarganya hanya berasal dari satu nenek.
"Kondisinya sehat. Saat kita bantu bersihkan rumahnya, dia senang, ada yang peduli," tambahnya.
Musleniyetti mengatakan, uang Biyok yang dikumpulkan nantinya akan dimasukan ke bank untuk disimpan atas nama sang kakek. (*)