Berita

Harimau Sumatera Ciuniang Nurantih Dilepasliarkan ke Kawasan TNKS, Diangkut Pakai Helikopter

Harimau sumatera (panthera trigis sumatrae) yang diberi nama Ciuniang Nurantih dilepasliarkan menggunakan helikopter, Minggu (28/2/2021).

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Armada Helikopter yang digunakan mengangkut sekaligus melepasliarkan Harimau Sumatera di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Minggu (28/2/2021). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Harimau sumatera (panthera trigis sumatrae) yang diberi nama Ciuniang Nurantih dilepasliarkan menggunakan helikopter, Minggu (28/2/2021).

Satwa liar yang dilindungi jenis Harimau Sumatera, termasuk daftar merah satwa terancam punah dengan status kritis (Critically endangered).

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS), Yayasan ARSARI Djojohadikusumo dan Yayasan Sintas Indonesia bersama-sama melakukan pelepasliaran Harimau Sumatera berjenis kelamin betina.

Harimau bernama Ciuniang Nurantih dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.

Harimau tersebut berumur sekitar 2,5 tahun, dan terlibat konflik dengan manusia di Jorong Surantih, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat pada tanggal 13 Juli 2020.

Baca juga: Ditemukan Jejak Kaki Harimau di Pemukiman, Warga di Pasaman Diberi Meriam untuk Mengusirnya

Baca juga: Satlantas Polres Padang Panjang Sasar Motor Knalpot Racing, 4 Berkas Tilang; BB 1 Motor dan 3 SIM

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno, mengatakan Ciuniang Nurantih sebelumnya dirawat di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD).

Kata dia, Ciuniang Nurantih sudah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisinya secara fisik maupun psikis.

"Pemerintah bersama para pihak lainnya terus berupaya mencegah dan menanggulangi konflik yang terjadi antara manusia dan satwa liar," kata Wiratno.

Kata dia, ketika konflik terjadi, sering satwa liar menjadi korban sehingga diperlukan kesadaran masyarakat yang berada di sekitar habitat harimau.

"Apabila daerahnya merupakan area rawan konflik, maka segera laporkan ke BKSDA terdekat agar mendapatkan arahan terkait upaya mitigasi dan penanganan konflik satwa liar," ujarnya.

Baca juga: BKSDA Sebut Harimau yang Mangsa Ternak Warga di Solok Bukan Putra Singgulung atau Putri Singgulung

Baca juga: BKSDA Sebut Harimau Tak Hiraukan Pengusiran Lewat Cara Ini, Berkeliaran di Kabupaten Solok

Ia mengucapkan, terima kasih kepada Yayasan ARSARI Djojohadikusumo atas kerjasama yang baik dalam melakukan perawatan terhadap Ciuniang Nurantih hingga saat ini telah dilepasliarkan.

“Kami berharap harimau yang telah dilepasliarkan nantinya dapat beradaptasi secara baik di habitat alaminya sehingga kelestarian populasinya tetap terjaga di masa yang akan datang," katanya.

Plt Kepala Balai KSDA Sumatera Barat, Lugi Hartanto menuturkan sejak diselamatkan dari lokasi konflik, kondisi kesehatan dan perilaku Ciuniang Nurantih terus dipantau bersama tim PR-HSD ARSARI.

"Kegiatan pelepasliaran satwa dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada dengan menerapkan prinsip kehati-hatian agar tidak menimbulkan dampak negatif baik pada satwa, habitat serta masyarakat sekitar," kata Lugi Hartanto.

Baca juga: 30 Sepeda Motor Terjaring Razia di Sijunjung, Operasi Cipta Kondisi untuk Antisipasi Balap Liar

Baca juga: Penyebab Harimau Sumatera Putri Singgulung Kembali Muncul Menampakkan Diri di Solok

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved