Ditemukan Jejak Kaki Harimau di Pemukiman, Warga di Pasaman Diberi Meriam untuk Mengusirnya

BKSDA Sumbar memberikan meriam sebagai alat untuk mengusir harimau sumatera yang jejak kakinya ditemukan di pemukiman warga.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Wikimedia Commons via greeners.co
Ilustrasi Harimau Sumatera 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar memberikan meriam sebagai alat untuk mengusir harimau sumatera yang jejak kakinya ditemukan di pemukiman warga.

Lokasi ditemukannya jejak harimau tersebut berlokasi di Jorong Pagaran Tanjung Botung, Nagari Koto Nopan, Kecamatan Rao Utara, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Kepala Resort Pasaman BKSDA Sumbar, Rusdiyan P saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan, warga yang sedang MCK (mandi, cuci, kakus) di sungai dekat pemukiman warga menemukan jejak harimau pada Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Warga Nagari Koto Nopan Pasaman Kaget Saat Lakukan MCK, Dapati Jejak Kaki Harimau Sumatera

Pihaknya telah melakukan pengecekan di lapangan dan membenarkan adanya jejak harimau sumatera tersebut.

"Kita sudah ajarkan masyarakat cara penghalauan. Kita tinggalkan meriam secara swadaya," kata Rusdiyan P, Senin (22/2/2021).

Disebutkannya, alat yang ditinggalkannya berupa meriam yang dibuat dari besi dan berbahan kabit.

Ia berharap, masyarakat yang berlokasi di kawasan konflik tersebut dapat melakukan penghalauan dengan bunyi-bunyian meriam.

Baca juga: 2 Harimau di Solok Tertangkap, Ternyata Putra dan Putri Singgulung, Kini Dibawa ke PR-HSD

"Bagi masyarakat yang ke ladang juga kita ajarkan bagaimana kiat-kiat saat berhadapan dengan harimau," katanya.

Ia berharap masyarakat yang pergi ke ladang tidak sendiri-sendiri, tapi ada rekan lainnya.

"Jadi, saat masyarakat berpapasan dengan harimau sudah dibekali ilmu. Kita berharap tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Sebelumnya, Rusdiyan P mengatakan, jejak tersebut ada 2 ukuran, yaitu satu besar dan satu lagi berukuran besar.

Baca juga: Satu Harimau Sumatera Tertangkap Lagi di Kabupaten Solok, Afrilius: Pintu Kerangkeng Sudah Tertutup

"Kalau dugaan kita lebih dari 1 ekor. Jadi, diperkirakan ada sebanyak 2 ekor."

"Kita melihat jejaknya ada 2 ukuran, dan kemungkinan itu induk sama anaknya," katanya.

Disebutkannya, kebiasaan harimau yang beriringan tersebut adalah induk dan anaknya. Karena ada 1 jejak besar dan 1 jejak kecil.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved