Kisah Owner Sate Inyiak Datuak yang Punya Puluhan Outlet, Sempat Buka Rumah Makan Padang

Sate Inyiak Datuak, brand sate Padang dari Sumatera Barat ini kini telah mempunyai berbagai cabang di beberapa provinsi di Indonesia.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
Istimewa
Founder sekaligus CEO Sate Inyiak Datuak Andre Vialli. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sate Inyiak Datuak, brand sate Padang dari Sumatera Barat ini kini telah mempunyai berbagai cabang di beberapa provinsi di Indonesia.

Di antaranya Padang dan Bukittinggi, Provinsi Sumbar, Pekanbaru, Bandung dan Medan Provinsi Sumatera Utara.

Siapa yang menyangka, Sate Inyiak Datuak yang awalnya hanya memiliki satu menu sederhana, sate daging dengan kuah kuning, kini berkembang pesat saat hingga sepuluh cabang saat ini.

Baca juga: Sate Inyiak Datuak Tetap Eksis Saat Covid-19, Owner Buka Rahasia Bisa Nambah 2 Outlet Saat Pandemi

Sate Inyiak Datuak ini usaha rintisan Andre Vialli bersama saudara lelakinya Gery Rahmansyah dan kedua orang tua mereka.

Founder sekaligus CEO Sate Inyiak Datuak, Andre Vialli mengatakan, basic usahanya ini berawal dari rumah makan Padang.

Namun rumah makan Padang yang awalnya di Tanjung Pinang ini tidak menghasilkan untung, alias bangkrut, lalu beralih ke sate.

"Sate ini awalnya di Tanjung Pinang, namun di sana tidak ada pasarnya sehingga kita pulang kampung ke Bukittinggi, karena tidak ada modal," kata Andre.

Baca juga: Intip! Gadis Pedagang Sate Mendadak Viral di TikTok, Laris Manis dan Dagangan Laku Keras

Setelah pulang kampung, Sate Inyiak Datuak pertama dibuka di batas Kota Bukittinggi, Jalan Raya Pakan Kamis, Kamang, Sumbar.

Brand Sate Inyiak Datuak sendiri merupakan foto sang ayah, yang bergelar datuak dan sering dipanggil Inyiak, jadilah Sate Inyiak Datuak.

Usaha sate Inyiak Datuak di Bukittinggi tampak disukai pasar dengan penjualan yang tinggi setiap minggunya.

Lulusan Politeknik Unand tahun 2006 ini akhirnya memutuskan berhenti bekerja dari Perusahaan Finance, memilih mengembangkan sayap usahanya.

Baca juga: Bos Yamaha Sebut Kontrak Valentino Rossi Berbeda di Tim Satelit, Ada Kerumitan dan Butuh Waktu

Andre mengaku saat memutuskan berhenti bekerja dan menjual sate, banyak yang tidak setuju keputusannya, termasuk kedua orang tuanya.

Menurutnya, saat itu orang yang usaha sate masih sedikit.

Bagi Andre, usaha sate memiliki peluang besar ke depan, terlebih saat itu belum ada brand kuliner asal Sumbar yang menasional.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved