Listyo Sigit Prabowo Bakal Jadi Kapolri Termuda, Karir Cemerlang Mantan Ajudan Presiden Jokowi

Calon tunggal Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo selangkah lagi menggantikan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis

Editor: Emil Mahmud
Tribunnews/JEPRIMA
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Listyo Sigit Prabowo 

TRIBUNPADANG.COM - Calon tunggal Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo selangkah lagi menggantikan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.

Dijadwalkan Komjen Listyo Sigit menjadi calon tunggal kapolri menjalani fit and proper test pada Rabu (20/1/2020) esok.

Namun di luar hal itu, mantan ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut akan menjadi Kapolri termuda dalam sejarah Indonesia.

Diketahui, Komjen Listyo Sigit merupakan lulusan Akpol 91 yang kini berusia 51 tahun.

Jika lolos dan resmi dilantik sebagai Kapolri pada Februari mendatang saat Jenderal Idham Azis pensiun, usianya 51 tahun, 8 bulan.

Ia akan menjadi Kapolri termuda memecahkan rekor Jenderal (Purn) Tito Karnavian, saat dilantik berusia 51 tahun, 9 bulan.

Lantas, berbagai kalangan memberikan tanggapan terkait hal tersebut.

Baca juga: DPR RI Tunggu Nama Calon Kapolri, Komisi III Sebut Bisa Berubah-ubah, hingga Lima Menit Terakhir

Baca juga: Presiden Ajukan Listyo Sigit Prabowo Jadi Calon Tunggal Kapolri, Puan Maharani: DPR Akan Proses

Baca juga: DPR RI Tunggu Nama Calon Kapolri, Komisi III Sebut Bisa Berubah-ubah, hingga Lima Menit Terakhir

 

Mulai dari Tito Karnavian hingga Kompolnas, ini rangkumannya:

1. Tito : Muda Tapi Matang

Tribunnews.com memberitakan, mantan Kapolri Tito Karnavian menyebut Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo memiliki rekam jejak dan prestasi yang baik, selama menduduki posisi strategis di Polri. 

Saat menjadi Kapolri, Tito mengetahui Listyo pernah menjabat sebagai Kapolda Banten dan Kepala Divisi Propam Polri. 

"Pada saat Kapolda Banten dua tahun. Situasi Banten, saya lihat tenang, cool, dan kinerja yang sangat baik selama di Polda Banten," ujar Tito, Jakarta, Senin (18/1/2021).

Kemudian, kata Tito, saat menduduki Kabiv Propam, Listyo sangat membantu dirinya terutama mengawasi kinerja anggota, dan itu juga dilakukan dengan sangat baik.

"Ditambah dengan pengalaman beliau sebagai Kabareskrim dalam waktu yang juga lumayan panjang satu tahun lebih, yang semua kita menyaksikan bagaimana kinerja beliau," tuturnya. 

Baca juga: Bursa Kandidat Kapolri, Mahfud MD: Beredar di Media Masih Tebak-tebak Buah Nangka alias Spekulasi

"Sehingga saya merasa bahwa Pak Sigit meskipun berusia muda tapi matang. Sudah cukup matang dipengalaman di kewilayahan, di teritorial, pengalaman di staf yang cukup lama, dan juga pengalaman di bidang serse, Kabareskrim," sambung Tito yang kini jadi Menteri Dalam Negeri. 

Dengan segudang pengalaman dan pribadi yang santun, Tito pun menyakini Listyo dapat merangkul semua seniornya di Polri dan mampu mengemban tugas menjadi Kapolri. 

"Saya berpandangan Pak Sigit sudah sangat siap jadi Kapolri. Bagaimana memperkuat soft approach dengan jajaran binmas, kemudian disamping kinerja lain dalam penegakan hukum yang tegas. Itu juga soft approach yang lain, dengan kegiatan binmas terutama," tuturnya.

2. IPW : Menata Sistem Kaderisasi

Artikel lain Tribunnews.com menuliskan, Indonesia Police Watch (IPW) bicara soal iklim di Polri setelah ditunjuknya Kabareskrim Polri Komjen Pol Sigit Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Komjen Listyo dipersiapkan untuk menggantikan Jenderal Idham Aziz yang akan segera pensiun.

Meskipun pengangkatan seorang kapolri hak prerogatif Presiden, Ketua Presidium IPW Neta S Pane menilai sebaiknya harus ada tolok ukur yang jelas.

Karena jika tidak, Neta mengatakan orang-orang di lingkungan kepolisian bisa semakin bingung.

"Dengan diangkatnya Sigit menjadi Kapolri, IPW berharap mantan Kabareskrim itu bisa menata sistem kaderisasi Polri agar tidak jomplang dan para senior tidak merasa terbuang," katanya dalam keterangan yang diterima, Senin (18/1/2021).

Pengaturan sistem kaderisasi ini, dikatakan Neta, diperlukan agar ada keseimbangan dan untuk menghindari gejolak atau apatisme di jajaran kepolisian.

"Jika tidak ditata dan dibuat keseimbangan, para senior akan merasa tersisih dan terbuang, mengingat Sigit melompati tiga angkatan sekaligus dengan massa pensiun yang sangat panjang, yakni Sigit melompati Akpol 88B, Akpol 89, dan Akpol 90," tambahnya.

Menurutnya, Sigit harus bertangan dingin dalam menata dan membawa Polri hingga tahun 2027 saat dirinya pensiun.

Di sisi lain, Neta menyebut ada rekan satu angkatan Sigit di Akpol 91 sudah banyak yang menjadi jenderal bintang dua dan memegang posisi strategis di polri.

"Melihat kiprah Sigit selama ini, IPW berkeyakinan mantan ajudan Jokowi itu punya kemampuan untuk menata organisasi Polri dan mau mendengar masukan banyak pihak untuk membawa Polri lebih promoter," katanya.

Neta melanjutkan publik memang harus bersabar menunggu Polri paradigma baru di tangan Kapolri Sigit.

"Harapan ini penting disandarkan, mengingat begitu banyaknya persoalan di eksternal kepolisian yang akan dihadapi Sigit ke depan," ujarnya.

"Jangan sampai konsentrasi Sigit dalam menghadapi berbagai persoalan di masyarakat, menjadi buyar gegara rumit dan menjelimetnya persoalan di internal kepolisian," katanya.

Baca juga: Calon Kapolri Segera Dikirim Presiden Jokowi ke DPR RI, Dua Kandidat Komjen Polisi Menguat

Baca juga: 5 Kandidat Kapolri Diserahkan ke Presiden, Penuhi Syarat Profesionalitas, Loyalitas dan Jam Terbang

3. Kompolnas : Presiden Lebih Nyaman sampai 2024

Tribunnews.com mengabarkan, Ketua Pelaksana Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto, menilai tak ada masalah dengan dipilihnya Komjen Listyo Sigit Prabowo, sebagai calon tunggal Kapolri.

Benny beranggapan, kritik yang menilai Listyo Sigit terlalu muda untuk menjadi Kapolri tidak ada hubungannya dengan kemampuan dia.

"Kalau dari kami memetik pengalaman Pak Tito (Karnavian) dulu, tidak ada masalah. Tunjukkan prestasinya, kinerjanya, kemampuannya, semua menerima."

"Saya yakin bapak presiden mempertimbangkan itu," kata Benny usai menghadiri rapat di Komisi III, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/1/2021).

Selain itu, kritik juga datang karena Listyo Sigit akan melangkahi dua angkatan setelah Kapolri saat ini Jenderal Idham Azis, yang merupakan Akpol Angkatan 1988.

Sementara Listyo merupakan Akpol Angkatan 1991.

Benny justru menilai, jika resmi terpilih, Listyo akan memiliki masa jabatan yang panjang dan bersamaan dengan masa jabatan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden hingga 2024.

"Kita lihat ini sampai 2024 masa jabatan presiden, akan lebih nyaman sampai selesai. Daripada nanti dua tahun ganti lagi, dua tahun ganti lagi," ujarnya.

Baca juga: Warga Diminta Patuhi Maklumat Kapolri, Polda Sumbar: Jika Melanggar, akan Ditindak Tegas

Rabu Penentuan

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menegaskan pihaknya sudah mempersiapkan diri untuk melakukan fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan untuk calon tunggal Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo. 

Diketahui, fit and proper test tersebut baru akan dilaksanakan pada Rabu (20/1/2021).

"Komisi III DPR RI siap melakukan fit and proper test," ujar Sahroni ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (18/1/2021). 

Ketika disinggung persiapan apa saja yang sudah dipersiapkan Komisi III, Sahroni mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan pertanyaan yang akan dilontarkan kepada jenderal bintang tiga itu. 

"Sudah ada persiapan pertanyaan dari semua fraksi untuk calon Kapolri," ungkapnya. 

Politikus Nasdem tersebut juga menegaskan tak adanya kunjungan ke kediaman calon Kapolri karena pandemi tak mempengaruhi fit and proper test yang dilakukan. 

"Ya memang nggak perlu lagi untuk kunjungan ke kediaman calon Kapolri karena situasi pandemi Covid-19. Yang pasti keluarga sudah kami cek dan cukup baik," tandasnya. 

Diberitakan, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan, uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) untuk calon tunggal Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo pada Rabu (20/1/2021). 

"Rabu tanggal (20/1/2021) jam 10.00 pagi," kata Sahroni. 

Politikus Nasdem ini mengatakan, jadwal pelaksanaan fit and proper test untuk calon tunggal Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo itu telah disepakati dan terjadwal pada hari Rabu (20/1) nanti. 

"Jadwalnya hari Rabu (20/1). Pagi ini RDPU dengan Kompolnas," ucap Sahroni. 

DPR RI telah menerima surat presiden (Surpres) terkait calon tunggal Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo

Selanjutnya akan dibawa ke rapat Badan Musyawarah (Bamus) dan dilanjutkan Rapat Pimpinan (Rapim) DPR RI dan diteruskan ke Komisi III DPR RI untuk dilakukan fit and proper test.untuk calon tunggal Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo pada Rabu besok.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com berjudul; Soal Umur dan Kiprah Komjen Listyo Sigit Calon Kapolri: Muda Tapi Matang hingga Kenyamanan Presiden

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved