Heboh Batu Nisan Mirip Kelamin Pria di Tanah Datar, Ternyata Bukan Temuan Baru, Ini Faktanya
Batu nisan menyerupai alat vital pria yang ditemukan tiga tahun silam di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), kembali heboh.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Batu nisan menyerupai alat vital pria yang ditemukan tiga tahun silam di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), kembali heboh.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar Teguh Hidayat mengatakan, batu tersebut sudah lama ditemukan.
"Sebenarnya biasa-biasa saja dan banyak ditemukan di tempat lain sebagai simbol kesuburan," kata Teguh Hidayat, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: BPCB Paparkan Arca Makara yang Ditemukan di Sungai Sibinail Rao Selatan Pasaman
Dia menceritakan tiga tahun lalu ia bersama Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi sempat menjajaki temuan batu tagak (Tipe Phallus) tersebut.
Rencananya, batu tersebut mau dipindahkan ke tempat yang lain karena posisinya di kemiringan.
Lokasi temuan batu tagak berada pada sebuah bukit kecil dengan ketinggian 556 mdpl.
"Ya, sudah kita selamatkan supaya jangan mubazir, bagaimanapun itu punya nilai sejarah bagi sejarah lokal," terang Teguh Hidayat.
Baca juga: Dikeroyok Orang Tak Dikenal, Remaja yang Pernah Bobol Situs NASA Kini Terbaring di Rumah Sakit
Teguh Hidayat menjelaskan, berdasarkan informasi dari masyarakat (kaum Dt. Marajo), pada awalnya batu tagak ini berada dalam posisi rebah.
Kemudian pada 17 Agustus 2017 ditegakkan oleh Kaum Dt. Marajo bersama masyarakat sekitar.
"Sebenarnya itu hanya batu nisan. Nisan barangkali kalau di Sumbar menggambarkan yang dikuburkan itu laki-laki, punya kewibaaan dan punya kedudukan, bisa jadi seperti itu sehingga nisannya digambarkan seperti itu," ungkap Teguh Hidayat.
Kata dia, ukuran nisan tersebut agak besar dibandingkan yang lain.
Baca juga: Ditemukan Gambar Cadas Prasejarah dalam Gua di Solok, Usianya Diperkirakan 500-1.000 Tahun
Batu tagak terbuat dari batu andesit yang telah mengalami pemahatan.
Secara visual batu tagak tersebut berbentuk menhir bertipe phallus.
Tinggi keseluruhan dari batu tagak tersebut 2 m, 60 cm tertanam dan sisanya 140 cm masih berada di atas permukaan tanah, lebar 34 bagian atas, 38 cm bagian tengah dan 41 bagian bawah.