Menilik Aktivitas Anak-anak Panti Asuhan Bundo Saiyo Padang di Masa Pandemi Covid-19
Menilik Aktivitas Anak-anak Panti Asuhan Bundo Saiyo Padang di Masa Pandemi Covid-19
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Dia sudah terbiasa dengan dunia anak-anak, bahkan bisa dibilang sudah cukup mengerti dengan dunia anak-anak.
"Menghadapi anak-anak beragam usia dan perangainya. Hanya perlu penyesuaian saja. Insya Allah mereka mudah diarahkan dan diberi pemahaman yang lebih baik," tutur Ari Purnadi.
Di Panti Asuhan Bundo Saiyo ada sekitar 33 anak-anak, sebelum pandemi bahkan jumlahnya lebih dari 40 orang.
Namun karena pandemi, ada pengurus yang kena covid-19, anak-anak banyak yang diisolasi saat ramadan.
Setelah ramadan, anak-anak diizinkan pulang kampung sehingga tak banyak yang balik lagi ke panti.
Ia juga menuturkan, mayoritas anak panti banyak berasal dari luar daerah Kota Padang.
Misalnya Dharmasraya atau sekitar 3 jam dari Pulau Punjung ke pelosok.
Anak-anak masuk ke panti dapat informasi dari saudara atau teman lalu pengurus melakukan survei.
"Untuk masuk panti ada kategori, yatim, piatu, yatim piatu atau dhuafa, tidak mampu. Kalau layak kita jemput," jelas Ari Purnadi.
Aktivitas sehari-hari di Panti Asuhan Bundo Saiyo dibuat sistem seperti pesantren, walau tidak serupa 100 persen diterapkan.
Mulai dari bangun pagi pukul 04.00 WIB setiap hari.
Setelah ambil wudhu, salat tahajud, kemudian tahfidz, sampai masuk waktu subuh.
Dilanjutkan dengan salat berjamaah, belajar agama setengah jam, balik lagi ke kamar, piket dan segala macamnya.
"Setelah itu siap-siap berangkat sekolah, kalau hari minggu didikan subuh," ungkap Ari Purnadi.
Sepulang sekolah anak-anak diminta istirahat, kemudian dilanjutkan belajar agama lagi atau mengaji, makan sore atau makan malam, belajar agama lagi malam dengan sistem shift baru mengerjakan tugas sekolah lalu istirahat.
