Pilkada Sumbar 2020
Peta Pilgub Sumbar Versi SBLF Riset & Consultant: Kantong Suara Dikuasai Mahyeldi-Audy
Dari peta pilgub Sumbar tersebut, terlihat kantong-kantong suara dikuasai oleh pasangan calon nomor urut 4, yakni Mahyeldi-Audy.
Sehingga, sudah rahasia umum jika lembaga survei belum atau tidak akan merilis hasil survei secara gamblang di saat kliennya belum mendapatkan hasil atau angka yang bagus dari survei tersebut.
Misal, hasil di mana kliennya hanya berjarak 2 hingga 5 persen dengan pesaing, biasanya belum akan dipublis.
"Menarik melihat rilis lembaga kaliber nasional Poltracking Indonesia terkait peta Pilgub Sumbar beberapa hari lalu," kata dia.
Baca juga: Buat Program Pro-Rakyat, Mulyadi-Ali Mukhni Bidik Keluarga Kurang Mampu di Tengah Pandemi
Pada poin ketiga dan keempat, lanjutnya, latar belakang secara gamblang disebutkan bahwa kepentingan survei sangat bermanfaat bagi para calon kepala daerah untuk memantaskan diri di depan calon pemilih, elite partai ikut mempengaruhi sejauh mana kandidat berpotensi meraih kemenangan, serta menyuarakan pada publik terkait siapa yang layak untuk memimpin daerah.
Oleh karena itu, memang untuk kepentingan membangun opini seperti di atar dibutuhkan angka survei yang bombastis agar framing (pembingkaian) seorang kandidat menjadi semakin kuat.
Oleh karena survei ini justru terlihat sebagai strategi besar dalam upaya pemenanganan.
Terlebih, media mainstream secawa luwes menampilkan hasil tersebut sebagai berita utama atau headline.
Dia menyebut, Poltracking Indonesia dalam beberapa waktu terakhir memang kerap dikritisi kredibilitasnya.
Tentunya disebabkan ketimpangan hasil survei dengan kenyataan raihan suara kandidat tertentu.
Baca juga: Blusukan Pasar Muara Labuh, Mulyadi Sampaikan Perhatian dan Dukungan kepada Pelaku UMKM
Menurut dia, dalam dokumen format pdf hasil survei Pilgub Sumbar dari Poltracking Indonesia yang tersebar di banyak kanal, tampak terjadi kenaikan dan tren kenaikan elektabilitas yang signifikan untuk Paslon Cagub-Cawagub Nomor Urut 1 Mulyadi-Ali Mukhni.
Sementara tiga paslon lain, trennya terus menurun. Selain itu, elektabilitas per orangan untuk Cawagub Ali Mukhni juga ikut meroket meninggalkan Cawagub lainnya.
"Tentu ini tidak lumrah jika kita melihat upaya sosialisasi tiga cawagub lain sejauh ini. Terlebih, slide hasil yang beredar pun tidak menampilkan infografis secara utuh," ujarnya.
Terutama sekali, lanjutnya, terkait sebaran elektabilitas per kabupaten/kota. Padahal, dari data itulah bisa kita ketahui rasionalitas dari elektabilitas keseluruhan.
Menurut dia, pada poin alasan memilih dalam dokumen survei Poltracking tersebut, juga disebutkan bahwa alasan utama masyarakat menentukan pilihan adalah karena faktor figur atau ketokohan calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Baca juga: Dinilai Peduli Adat, Masyarakat Gaung Kabupaten Solok Dukung Nasrul Abit
Jika memang ini ukuran utama, kata dia, tentu saja tingginya elektabilitas Paslon Mulyadi-Ali Mukhni, yaitu sebesar 49,5 persen patut diragukan. Mengingat banyak isu dan kasus yang meliputi kasus ini, yang patut dianggap sebagai intrik politik guna memenangkan kontestasi.