Pilkada Sumbar 2020
Komisioner KPU Sumbar Gebril Daulay: Selain Virus Corona, Virus Elektoral Jauh Lebih Berbahaya
"Selain Virus Corona, virus elektoral jauh lebih berbahaya sesungguhnya, bisa merusak tatanan demokrasi dan wajah pemerintahan lima tahun ke depan."
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Penyelenggaraan Pilkada di tengah pandemi Covid-19 menghadapi sejumlah tantangan.
Hal itu disampaikan Komisioner KPU Sumbar Gebril Daulay saat sosialisasi pelaksanaan pemilihan serentak lanjutan dalam kondisi bencana non alam Covid-19, Senin (21/9/2020).
Tantangan yang ia maksud adalah soal partisipasi pemilih.
Partisipasi pemilih gubernur dan wakil gubernur Sumbar 2015 lalu sebesar 59,58 persen.
• Survei Sebut 52 Persen Masyarakat Khawatir Pilkada di Tengah Pandemi, KPU Sumbar: Jangan Takut
Sementara, tahun 2020 ini KPU punya target partisipasi pemilih sebesar 77,5 persen.
"Saya kira ini sesuatu yang tidak mudah, dengan modal dasar 59,58 persen."
"Namun kita punya optimisme, bahwa target ini bisa terwujud jika semua bekerja keras," kata Gebril Daulay.
Salah satu aspek yang mempengaruhi partisipasi pemilih menurut Gebril Daulay adalah kualitas Paslon yang dihadirkan parpol maupun gabungan parpol pengusung.
• Razia Protokol Kesehatan di Padang, Pengendara Tak Pakai Masker Disanksi Menyapu Jalan
Kata dia, tidak hanya sosialisasi dan pendidikan pemilih, tapi bagaimana peserta pemilihan, meyakinkan publik atau pemilih, bahwasanya calon yang diusung punya punya kompetensi, integritas, kapabilitas dan memenuhi unsur akseptabilitas sebagaimana mandat UU pemilihan.
"Ini adalah bagian dari aspek yang mempengaruhi, itu di luar kemampuan KPU," tegas Gebril Daulay.
Gebril Daulay melanjutkan, wabah Covid-19 menyebar cepat dan masif.
Hal itu tidak saja berdampak pada aspek kesehatan masyarakat tapi dengan cepat memengaruhi multi sektor seperti ekonomi, sosial, politik dan keamanan.
• BREAKING NEWS: Tambah 177 Kasus Positif Corona di Sumbar, Padang dan Bukittinggi Terbanyak
"Kita tidak hanya menghadapi Virus Corona, tapi dalam demokrasi, kita menghadapi yang disebut virus elektoral," tutur Gebril Daulay.
Menurut Gebril Daulay, virus elektoral sepenuhnya belum bisa diobati.