Pilkada Sumbar 2020
Cegah Corona Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon Bakal Digelar Tertutup, Paslon Tidak Dihadirkan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminimalkan kegiatan pertemuan fisik saat penyelenggaraan tahapan pilkada 2020 untuk mencegah penularan virus Corona.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminimalkan kegiatan pertemuan fisik saat penyelenggaraan tahapan pilkada 2020 untuk mencegah penularan virus Corona.
Mekanisme penetapan pasangan calon (paslon) harus ikut protokol kesehatan.
Hal itu sudah diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pilkada Lanjutan Serentak dalam Kondisi Bencana Nonalam Covid-19 yang sudah direvisi dalam PKPU No 10 tahun 2020.
• Komisioner KPU Sumbar Gebril Daulay: Selain Virus Corona, Virus Elektoral Jauh Lebih Berbahaya
• Survei Sebut 52 Persen Masyarakat Khawatir Pilkada di Tengah Pandemi, KPU Sumbar: Jangan Takut
Komisioner KPU Sumbar Izwaryani menyebut, KPU provinsi dan kabupaten/kota dapat menyediakan siaran langsung kegiatan pengumuman penetapan paslon.
Pengumuman penetapan paslon dapat disaksikan tim pendukung, pemantau pemilihan, media massa, dan masyarakat dari kediaman masing-masing.
"Untuk tahapan penetapan pasangan calon terpilih, kita tidak akan melaksanakan secara terbuka."
"Bagian dari protokol kesehatan, kami akan lakukan secara tertutup," tegas Izwaryani, Senin (21/9/2020).
KPU sesuai ketentuan tidak menghadirkan bakal pasangan calon.
Ia menambahkan, yang boleh hadir hanya Komisioner KPU dan Sekretariat KPU.
• KPU Izinkan Konser Musik Saat Pilkada Ditengah Pandemi Covid-19, Mahfud: Ujungnya Pasti Dangdutan
• Ada Staf yang Positif Corona, Tahapan Pilkada KPU Berlanjut Sesuai Protokol Kesehatan
Parpol diminta menunggu hasilnya setelah ditetapkan pada 23 September 2020.
Sementara untuk pengundian nomor urut pada 24 September, yang boleh hadir hanya KPU provinsi, paslon dua orang, tim kampanye, saksi, atau pengurus parpol atau gabungan parpol hanya boleh dua orang saja, dan satu orang penghubung.
"Paslon hanya boleh menghadirkan 5 orang saja. Dari Bawaslu pun juga dua orang saja yang dibolehkan," tutur Izwaryani.
Izwaryani menjelaskan, untuk tahapan pemungutan suara diharapkan lancar dan aman. Dia meminta masyarakat untuk jangan khawatir.
Masyarakat diminta menahan diri untuk tidak berkerumun.
Ketika masyarakat pemilih datang, akan diarahkan ke tempat cuci tangan dengan air mengalir.
KPU akan menyediakan dua tempat cuci tangan setiap TPS, setelah itu jaga jarak, lalu mengantre untuk pengecekan suhu tubuh.
"Kalau di atas 37,3 derajat celsius, langsung diarahkan ke bilik khusus. Ke bilik khusus akan diantarkan surat suara, coblos langsung pulang," jelas Izwaryani.
Jika suhu tubuh normal, masyarakat pemilih akan diberi sarung tangan, lalu masuk ke TPS.
Jika antrean, masyarakat diminta tetap bersabar, setelah selesai disilakan mengambil surat suara.
Lalu masuk ke bilik suara, coblos, lipat langsung dan masukkan ke dalam kotak suara.
"Setelah itu, buka sarung tangan untuk diberi tinta. Pemberian tinta dilakukan dengan tetes atau oles, menggunakan cutton bed, satu cutton bed untuk satu orang. Sebab kalau celup, dikhawatirkan meninggalkan virus," ungkap Izwaryani. (*)