IAGI Sumbar Gelar Webinar: Potensi Bencana Likuefaksi di Kota Padang, Belajar dari Gempa Palu 2018
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat (Sumbar) rutin mengadakan seminar berformat daring (webinar) membahas tentang a
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat (Sumbar) rutin mengadakan seminar berformat daring (webinar) membahas tentang aspek geologi kebencanaan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat
Ketua IAGI Sumatera Barat Dian Hadiyansyah, ST, MT menyebutkan webinar kali ini mengangkat mengenai potensi bencana likuefaksi di Kota Padang pada 19 September 2020 mulai pukul 10.00 WIB.
Webinar kali ini terbuka untuk masyarakat umum dengan nara sumber Prof Ir Abdul Hakam, MT, Ph.D (UNAND Padang) dan Prahara Iqbal, ST, MT (LIPI Bandung).
"Sambutan untuk acara Webinar kali ini akan diberikan oleh Dr Eng Imam Sadisun, MT selaku perwakilan PP IAGI, " ujar Dian Hadiyansyah kepada TribunPadang.com, Selasa (15/9/2020).
• Gempa 3,1 Magnitudo Terjadi di Pasaman Barat, Sepekan Terakhir Ini Sumbar Diguncang 7 Kali
• Sepekan Ini, Sumbar Diguncang 7 Kali Gempa Bumi, BMKG : Gempa 4.9 Dirasakan di Mentawai
Sejauh ini lanjutnya, IAGI sebagai organisasi nonprofit yang kepengurusan untuk Sumbar telah dikukuhkan oleh Pengurus Pusat (PP) IAGI pada Tahun 2019 lalu.
Terkait pemilihan tema Webinar kali ini dikatakan Dian kiranya sekaitan juga gempa bumi pada 2018 di Kota Palu.
"Bencana gempa bumi di Palu pada 2018 silam telah membuka mata masyarakat Indonesia dalam literasi kebencanaan," paparnya.
Selain gempa bumi, tsunami, longsor dan letusan gunung api, imbuhnya ada peristiwa yang disebut dengan likuifaksi.
"Apa itu likuefaksi? likuefaksi adalah proses perubahan material yang padat (solid), berupa sedimen atau tanah sedimen, yang apabila terjadi gempa, material tersebut akan berubah karakter menjadi cair," ujar Dian.
Dian menambahkan dampak dari likuefaksi di Palu mengakibatkan ribuan rumah rusak berat bahkan diantaranya sudah tidak bisa dihuni kembali.
Mengingat Kota Padang Provinsi Sumatera Barat dengan jumlah penduduk yang hampir mencapai 1 juta jiwa berada pada endapan aluvial kuarter.
Sejurus itu, imbuhnya potensi air tanah cukup melimpah, karena memiliki historis peristiwa likuefaksi yaitu pada kejadian gempa bumi Tahun 2009.
"Badan Geologi Kementerian ESDM juga telah merilis peta likuefaksi yang menempatkan Kota Padang berada pada zona kerentanan likuifaksi sedang," tandas Dian.(*)