Corona Sumbar
Setelah Bupati, 8 Warga Padang Pariaman Positif Corona, Total 78 Kasus per 24 Agustus 2020
Setelah sebelumnya Bupati Ali Mukhni yang positif, hari ini Senin (24/8/2020) menyusul 8 orang warga Padang Pariaman positif Covid-19.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Jumlah kasus positif Corona atau Covid-19 di Kabupaten Padang Pariaman, sudah mencapai angka 78 orang.
Setelah sebelumnya Bupati Ali Mukhni yang positif, hari ini Senin (24/8/2020) menyusul 8 orang warga Padang Pariaman positif Covid-19.
"Rata-rata mereka kontak dengan 12 personel dan 1 ASN di lingkungan Polres Padang Pariaman yang terpapar Virus Corona," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, Yutiardi Rivai.
• Tambah 26 Warga Sumbar Positif Corona Hari Ini, Padang Penyumbang Terbanyak, Berikut Rinciannya
Yutiardi Rivai mengakui, ada peningkatan jumlah kasus Virus Corona di wilayahnya.
Meski demikian, dari Satgas telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Namun memang banyak hal yang perlu menjadi perhatian apalagi masyarakat kurang peduli dengan kondisi saat ini.
"Di lapangan banyak yang tidak pakai masker, mesti ada anjuran untuk itu, mereka tetap tidak betah," tutur Yutiardi Rivai.
• Bupati Padang Pariaman Positif Corona, Keluarga Negatif Covid-19, Orang Kontak Erat Dites Swab
Begitu juga dengan kebiasaan cuci tangan dan dan jaga jarak (physical distancing).
Apalagi, kondisinya di Padang Pariaman banyak yang menggelar acara "baralek".
Rata-rata banyak yang pulang dari rantau dan luar Sumbar, mereka asalnya dari daerah terkonfirmasi positif.
"Mereka pulang menghadiri acara baralek, banyak dilihat kendaraan berpelat luar Sumbar parkir di mana-mana saat orang baralek," ungkap Yutiardi Rivai.
Di Padang Pariaman, sejauh ini Yutiardi Rivai menilai juga ada kasus impor.
• Wawako Payakumbuh, Erwin Yunaz Jalani Hari ke-10 Masa Isolasi, Seusai Dinyatakan Positif Corona
Antisipasinya, pemerintah telah menganjurkan swab bagi Pejabat dan ASN sekembali dari luar daerah.
"Bupati melakukan itu dan ketemu positif, namun masyarakat lain masih ragu untuk tes swab," ujar Yutiardi Rivai.
Yutiardi Rivai mengungkap, ada beberapa masyarakat yang sempat ditanya alasan tidak mau dites swab.
Alasannya, hidung takut berdarah hingga alat patah saat pengambilan sampel atau malah justru positif dari orang yang swab sebelumnya.
• Update Corona Dunia Total Sembuh 16 Juta Per 24 Agustus 2020: AS 3,1 Juta, Rusia 770.639 Pasien
"Alasan itu yang membuat mereka tidak mau dites swab, padahal pekerjaan kita steril," tegas Yutiardi Rivai.
Yutiardi Rivai mengimbau ke depan agar masyarakat jujur dan melapor jika kontak dengan pasien positif serta tidak takut lagi untuk mengikuti swab.
Kemudian, jika terasa demam, flu, segera berobat, dan melapor ke puskesmas setempat. (*)