Corona Sumbar
Pejabat Positif Corona di Sumbar Beberkan Pengalamannya, Ngaku Sempat Syok dan Kaget
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Yosmeri menceritakan saat-saat bagaimana awalnya ia dideteksi ter
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Yosmeri membeberkan semenjak awalnya dirinya dideteksi terinfeksi Virus Corona (Covid-19) hingga sembuh.
Yosmeri mengungkapkan sebelum positif terinfeksi Covid-19, dirinya telah ketat menerapkan protokol covid-19.
Awal mulanya, ia melakukan tes swab bersama semua staf di kantor yang berjumlah 135 orang dengan hasil negatif.
Namun, pada 10 Agustus 2020, dirinya dinas ke Pekanbaru, Provinsi Riau dan mengikuti rapat di Kantor Gubernur Riau tersebut.
• Kasus Positif Corona Sumbar Meningkat Tajam, Wagub Sumbar Nasrul Abit: Jangan Anggap Enteng
• Polda Sumbar Pro Aktif Tracking Personel yang OTG, Cegah Penyebaran Covid-19
Sempat menginap di hotel selama dua hari, meski demikian ia mengaku tetap melakukan protokol covid dengan disiplin.
"Sampai ponsel pun saya bersihkan dengan handsanitizer, semuanya sesuai SOP Covid-19," mulai Yosmeri bercerita kepada TribunPadang.com, Minggu (23/8/2020).
Pada Rabu (12/8/2020), ia check out dari hotel, lalu menuju ke tempat adiknya yang sehari-hari berdagang.
Ia mengaku ngobrol dengan adiknya tersebut selama 1 jam, dan pulang ke rumah adiknya tersebut.
Masih berkumpul, hingga siang pukul 12.00 WIB, tetapi Yosmeri mengatakan tetap mengenakan masker di dua tempat itu.
Sekitar pukul 12 siang, ia menemui adiknya di lokasi yang ketiga, sempat ngobrol selama 30 menit dan tetap pakai masker.
Namun, pada pukul 13.30 WIB, ia juga berangkat ke rumah adiknya di lokasi yang keempat.
"Itu adalah rumah terakhir yang saya kunjungi hari itu, sebab langsung pulang ke Padang hari itu juga. Saya tidak pakai masker, minum dan makan kue adik," jelas Yosmeri.
Saat itu ada 4 orang di rumah tersebut, suami istri dan dua orang anak. Ngobrol tanpa masker, sedangkan sopir masuk rumah sebentar langsung duduk di luar rumah.
• Angka Positivity Rate Covid-19 Sumbar Naik Jadi 1,80 Persen, Andani: Tetap Khawatir dan Waspada
• Tegaskan Tak Akan Ganti Pasangan Kader Maju Pilgub Sumbar, Andre Rosiade: NA-IC Final dari Gerindra
Pada pukul 15.00 WIB menuju Padang dan hanya mampir makan di Payakumbuh.
Tiba di Padang Rabu (12/8/2020) malam dan Kamis (13/8/2028), Yosmeri langsung swab lagi, karena pejabat wajib swab jika dari luar provinsi dan ternyata hasilnya Yosmeri dinyatakan positif Covid-19.
"Waktu keluar hasil swab positif covid, saya syok dan terkejut sebab tidak menyangka saya kena covid, karena saya termasuk yang disiplin melaksanakan protokol covid apalagi saya selaku kordinator satgas covid matra laut," ungkap Yosmeri.
Ia paham harus selalu memberikan contoh protokol covid baik di kantor maupun di lapangan saat sosialisasi covid-19.
Kemudian Yosmeri menghubungi Dinkes Riau agar lakukan tracing terhadap semua saudaranya dan kemenakan yang sempat kontak dengannya di Pekanbaru.
"Ternyata hasil swab adik dan kemenakan saya yang saya temui terakhir dan saya tidak pakai masker, semuanya 4 orang dinyatakan positif, sedangkan yang tiga titik lagi saya temui hasil swab-nya negatif," tutur Yosmeri.
Ia menyebut, begitu juga dengan sopirnya negatif, padahal sama-sama pergi dan pulang Padang-Pekanbaru, Pekanbaru-Padang.
Maka dari proses tracing tersebut, Yosmeri mengambil kesimpulan dia terpapar Covid dari lokasi yang ia kunjungi terakhir.
Sebab di lokasi tersebut, ia tidak mengenakan masker.
"Ternyata penggunaan masker sangat membantu diri kita dari penularan Covid-19. Ini contoh pengalaman saya langsung," ucap Yosmeri.
Informasi tambahan, kata Yosmeri, satu minggu sebelum ia berkunjung ke rumah adiknya, adiknya itu kedatangan tamu yang baru pulang dari Jakarta.
Bahkan tamu tersebut sempat bersin-bersin dan batuk di rumah saat bertamu padahal sudah diingatkan untuk tidak masuk rumah tapi diabaikan.
Intinya lagi, terang Yosmeri, orang dari zona merah seperti dari Jakarta, perlu diwaspadai.
Yosmeri mengingatkan, wajib pakai masker dimanapun jika keluar rumah, tidak menjamin aman jika diluar walaupun sebentar tetap pakai masker.
"Jika kita kena covid-19 positif segera lakukan tracing terhadap orang yang kontak dengan kita terutama keluarga kita agar mereka bisa kita lindungi dan putus rantai penularan covid," jelas Yosmeri.
Isolasi Mandiri hingga Sembuh
Setelah dipastikan positif Covid-19, Yosmeri langsung mengisolasi diri di rumah. Interaksinya kalau makan ditaruh di depan kamar atau ditaruh di balkon, nanti ia akan diberi tahu.
"Isolasi mandiri dikurung dalam kamar, tidak boleh kontak dengan keluarga, keluar kamar untuk mandi saja, biar lebih aman keluarga, makan di taruh di dekat pintu kamar, kayak pesan makan di hotel," ujar Yosmeri blak-blakan.
Ia dan keluarga disiplin menjalankan aturan isolasi, mulai dari menjaga jarak, menjaga kebersihan, tidak keluar rumah, makan makanan yang bergizi, berjemur setiap pagi, dan mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter.
Bahkan, alat makan dan minum yang digunakan dipisah dari alat yang digunakan anggota keluarga lainnya.
Kalau makanan untuk peningkatan antibodi, Yosmeri banyak minum vitamin, air kelapa muda pakai garam dan jeruk nipis.
• BMKG : Peringatan Gelombang Tinggi Perairan Sumatera Barat Tanggal 23-24 Agustus 2020
• Informasi Tes SKB CPNS 2019 Dibagi Menjadi Dua Tahap dan Cek Jadwal Pelaksanaan Ujian
Lalu juga minum susu serta multivitamin propolis 3 kali sehari, sekali pakai 6 tetes, makan buah dan sayuran serta banyak minum air panas.
Dia juga minum air rebusam jahe, serai dan sebagainya.
"Pokoknya apa yang dirasa bisa meningkatkan imun di minum. Saya juga makan telur setengah matang ayam kampung," ungkap Yosmeri.
Untuk kegiatan sehari-hari, Yosmeri mengaku berjalan seperti biasa, tahajud, zikir, dhuha.
"Malah doa agak dilamakan waktunya dari biasa, maklum orang sakit, tentu perlu banyak doa," tutur Yosmeri.
Pagi olahraga senam aerobik selama 90 menit hingga peluh bercucuran, begitupun seterusnya, cara senam dilihat dari youtube.
Sisanya menghibur diri, mendengarkan musik, nonton televisi, chatingan dengan teman-teman, terutama mereka yang sudah sembuh dari covid-19.
Yosmeri tak pernah menyembunyikan bahwa ia kena covid. Baginya covid-19 bukan aib.
Selain itu, selama isolasi mandiri ia tetap mengontrol stafnya di kantor.
"Cek kerja di kantor, kesehatan staf, dan selalu ingatkan staf untuk lebih tingkatkan disiplin protokol covid-19," kata Yosmeri.
Yosmeri mengaku, juga memotivasi staf kalau pun terkena covid, harus tetap semangat dan jangan sampai stres dan panik ataupun galau.
Sebab, menurutnya, jika stres sudah 80 persen menuju sakit tapi kalau bahagia 80 persen menuju sehat.
"Alhamdulilah berkat izin Allah dalam 1 minggu hasil swab saya negatif dan diswab yang kedua kali negatif juga."
"Pada 20 Agustus, keluar hasil negatif yang kedua, maka dinyatakan sehat sudah boleh keluar rumah dan dan bekeja."
"Insya Allah Senin (24/8/2020) mulai kerja seperti biasa," ungkap Yosmeri.
Semoga, kata Yosmeri, ceritanya bisa jadi pembelajaran dan warga Sumbar terhindar dari covid.
"Jika terkena (positif) covid-19 pun bukan akhir segalanya," tutup Yosmeri. (*)