Ratusan Driver Gojek Demo di Kantor Wali Kota Padang, Tuntut 3 Hal soal Kebijakan Perusahaan
Ratusan Driver Gojek melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota Padang, Aia Pacah, Senin (6/7/2020).
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ratusan Driver Gojek melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota Padang, Aia Pacah, Senin (6/7/2020).
Pantauan TribunPadang.com, para dirver ojol memakai jaket Gojek dan membawa bendera merah putih.
Tampak membawa spanduk bertuliskan "Vermuk= PHK, Berkat=Melarat, 20% Yes".
• Gojek Wilayah Sumbagut Tanggapi Tuntutan Ratusan Driver Ojol yang Demo di Balai Kota Padang
• Demo Ratusan Driver Ojol Disambut Wawako Padang, Janji Sampaikan Aspirasi ke PT Gojek Indonesia
Lalu, spanduk bertuliskan "Kami di PM oleh sistem dan kini di PHK oleh sistem".
Koordinator Aksi, Hendri Rizaldi mengatakan, massa aksi sekitar 1.000 orang driver yang berasal dari mitra Gojek Padang.
"Kami dari mitra Gojek Padang, yang mewakili, sekitar 1000 driver, ini merupakan aksi lanjutan."
"Tadi pagi kami jam 10 menduduki kantor Gojek Padang menyampaikan aspirasi kami, di mana ada tiga hal yang kami minta kepada PT Gojek Indonesia," kata Hendri Rizaldi, Senin (6/7/2020).
• Batas Usia PPDB Online SMP di Padang Jalur Zonasi: Maksimal 15 Tahun, Prioritaskan yang Lebih Tua
Hendri Rizaldi mengatakan, tuntutan driver ojol kali ini tentang kenaikan tarif dan pemotongan yang diterima driver melebihi 20 persen.
Hal ini berdampak pada penurunan pendapatan driver Gojek.
"Tarif go ride sebelumnya 9.000 rupiah, dinaikkan menjadi 10 ribu rupiah, dan potongan bukan 20 persen, yang kami dapatkan sebagai driver adalah 7.200 rupiah, dengan alasan PT Gojek menaikan menjadi 10.000 adalah biaya aplikasi."
"Kalau memang ada biaya aplikasi, untuk apa PT Gojek Indonesia melakukan pemotongan 20 persen lagi," tambahnya.
• Penjelasan Dinas Pendidikan Sumbar soal Keluhan PPDB Online Jalur Zonasi Tingkat SMA/SMK
Lanjutnya, driver ojol juga meminta PT Gojek Indonesia untuk menghapuskan program berkat.
Sebab program berkat ini mengurangi pendapatan driver, karena skema insentif akan dihilangkan.
Selanjutnya, menolak program Vermuk yang dinilai sama saja dengan PHK para driver Gojek.
Sebab, banyak driver yang tidak menjalankan akun pribadinya dan tidak bisa login.