Dekan Fateta Unand Ajak Pemda dan Perguruan Tinggi Dirikan ‘Kampus Nagari’ di Sumbar, Apa Itu?
Dekan Fateta Unand, Dr Feri Arlius mengajak pemerintahan daerah dan pimpinan perguruan tinggi se-Sumbar, menggagas pendirian Kampus Nagari.
Penulis: Saridal Maijar | Editor: Saridal Maijar
Selain itu, terang Feri, dengan berkumpulnya mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi pada satu titik dalam satu kesempatan, tentunya akan tercipta kelompok belajar yang akan saling membantu memecahkan persoalan dalam mata kuliah yang dihadapi.
• Laboratorium Unand Bantu Percepat Periksa Spesimen Corona, Maksimal 480 Spesimen Per Hari
Gagasan Kampus Nagari ini, dilontarkan Feri, menyikapi pembelajaran dari rumah yang dilakukan mahasiswa maupun dosen, sejak Maret hingga akhir semester genap tahun 2019/2020 ini.
Sebanyak 100-an lebih perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Sumbar, telah menerapkan sistem pembelajaran daring.
Secara finansial, sistem ini ternyata sangat membebani 160 ribu mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan tinggi, terutama untuk membeli quota internet.
Karena, mayoritas mahasiswa itu telah pulang ke kampung mereka masing-masing.
• Imbas Covid-19, Kuliah Jadi Online, Ini Upaya Unand Bantu Mahasiswa Ada Bantuan Pulsa Hingga Sembako
Sementara, setiap hari mereka harus terus mengikuti perkuliahan melalui aneka platform digital seperti zoom meeting, google class room, microsoft tix dan aplikasi lainnya.
“Jika 100-an perguruan tinggi yang ada di Sumbar, saling berkolaborasi sesuai porsi mahasiswanya menyediakan internet gratis di seluruh kantor wali nagari, tentu ini akan memudahkan proses pembelajaran di masa kenormalan baru (new normal) ini,” terangnya.
Pandemi Covid19, telah memaksa hampir seluruh perguruan tinggi di dunia mengubah proses belajar mengajar mereka ke sistem e-learning.
Sistem ini didefinisikan sebagai suatu pembelajaran yang inovatif berbasis daring dengan materi berbentuk digital atau bentuk lainnya. (*)