PSBB Sumbar
Kadisdik Sumbar Tunggu Respon Kepala Sekolah, Rumuskan Mata Pelajaran Tatap Muka dan Daring
Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat (Sumbar) Adib Alfikri mengatakan, pihaknya sedang merumuskan proses pembe
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat (Sumbar) Adib Alfikri mengatakan, pihaknya sedang merumuskan proses pembelajaran yang akan dilakukan selama masa new normal.
Pihaknya sudah memerintahkan kepala sekolah dan seluruh jajaran, rumuskan mana yang memang betul bisa belajar dari rumah mana yang tidak.
"Saya masih nunggu tanggapan (respon) balik dari sekolah. Bentuk tanggapan bukan penolakan, tapi rumusan bagaimana ini harus dilaksanakan," tegas Adib Alfikri.
Sampai saat ini, kata dia, Sumbar masih memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 7 Juni.
Ia melanjutkan, sekolah-sekolah di Sumbar sudah dipersiapkan dengan metode-metode pembelajaran secara new normal yang telah dikonsep.
"Nanti sekolah di Sumbar akan mulai jalan di kalender akademik yang sudah disusun. Kalender akademik nanti pada Bulan Juli sesuai tahun ajaran baru, itu sekolah sudah mulai beraktivitas seperti sediakala," jelas Adib Alfikri.
• Kota Bukittinggi Mulai Ramai, Namun Pedagang Keluhkan Daya Beli Masih Rendah
• UPDATE Corona di Sumbar Nihil, Per 1 Juni 2020 Total 567 Positif dan 267 Dinyatakan Sembuh
Tatanan kehidupan baru di sekolah, ujar Adib Alfikri, menyesuaikan dengan semua prosedur Covid-19.
Tetap pakai masker, pakai handsanitizer, selalu cuci tangan, dan tetap menerapkan phisycal distancing.
"Metode pembelajaran itu jalan seperti biasa dengan metode dengan menjaga itu semua," tambah Adib Alfikri.
Pihaknya sekarang lagi merumuskan agar tatap muka anak-anak ke sekolah diminimalisir.
Artinya, proses belajar mengajar itu ada yang namanya belajar dengan mendengarkan arahan guru. Selanjutnya, ada yang sifatnya belajar praktik bagi anak SMK.
Adib Alfikri mengatakan, bahwa ada pula namanya bagi anak SMA belajar dengan masuk ke laboratorium.
"Itu kita rumuskan, sehingga mana anak-anak yang bisa online atau daring, tetap belajar dari rumah dan mana yang tatap muka," terang Adib Alfikri.
Ia menyebut, proses pembelajaran pada masa tatanan baru ini tidak semuanya seperti sekolah semula.