Berita Lima Puluh Kota

GADIS di Lima Puluh Kota Punya Hobi Berburu Babi, Ikut Kegemaran Ayah dan Kakak Lelaki

Seorang gadis di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki hobi unik, serta berbeda dari gadis biasa serta yang seumuran d

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA/DOK.PRIBADI NAZIFAH
Nazifah (19) saat bersama anjing peliharaannya hendak mengikuti olah raga berburu babi belum lama ini di wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Seorang gadis di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki hobi unik, serta berbeda dari gadis biasa serta yang seumuran dengannya.

Ternyata gadis bernama Nazifah atau punya nama panggilan, Icut kini berumur 19 tahun punya kegemaran yaitu berburu hama babi.

Nazifah saat ini ia sedang menempuh pendidikan jurusan Kebidanan di Poltekkes Kemenkes di Bukittinggi, Provinsi Sumbar.

Gadis tersebut merupakan anak kedua dari dua bersaudara, dan tinggal di Nagari Halaban, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).

Berbeda dari yang lainnya, Nazifah (19) memiliki hobi berburu hama babi dengan hewan peliharaannya.

Olahraga berburu babi tersebut sudah digemarinya sejak kecil, dan sedari kecil sudah dekat dengan hewan jenis anjing.

Mahasiwa Sumbar di Mesir Terdampak Covid-19 Dapat Bantuan Uang Tunai, Masing-masing Rp 500 Ribu

Gubernur Irwan Prayitno Apresiasi, Per 14 Mei 2020 Enam Daerah di Sumbar Zero Kasus Covid-19

Saat berburu babi, ia juga ikut masuk ke dalam hutan dan berkumpul bersama pemburu lainnya.

Nazifah (19) mengatakan bahwa dirinya merupakan anak bungsu di dalam keluarganya.

"Saya anak kedua, tapi cuma berdua juga bersaudara," katanya, Kamis (14/5/2020).

Diceritakannya bahwa sedari kecil sudah suka merawat hewan peliharaan, khususnya anjing untuk berburu.

Hal tersebut dikatakannya, karena orang tua laki-lakinya dan kakak laki-lakinya juga suka berburu dan merawat hewan.

"Kalo merawat hewannya untuk berburu sedari kecil lagi, masih duduk di bangku sekolah dasar sudah suka merawat hewannya," katanya.

Ia mengatakan dalam merawat hewan untuk berburu, ada susah dan enaknya.

Dijelaskannya dalam merawat anjing untuk berburu dirasakannya susah, karena harus berbagi waktu untuk menempuh pendidikan di jenjang perkuliahan.

"Untuk perawatannya dari memandikannya, ngajak jalan-jalan, dan ngasih obatnya," ujarnya.

Dalam merawat anjing semasa masih SMA, Icut memandikan hewan kesayangannya dua kalu dalam seminggu.

"Namun, karena saat ini kuliah. Saya mulai jarang memandikannya. Hal itu karena kesibukan juga," katanya.

Info untuk Calon Mahasiswa: KIP Kuliah Jalur SBMPTN, SBMPN, Mandiri PTN & Mandiri PTS Segera Dibuka

Sijunjung Nol Pasien Positif Covid-19, Salat Jumat Diizinkan di Daerah yang Betul-betul Terisolir

Ia menjelaskan karena kuliah dan di tempat kuliahnya mengharuskan untuk tinggal di asrama selama satu tahun.

Dikatakannya, pada saat ini memelihara enam ekor anjing buruan. Namun, untuk hewan tersebut beragam dapatnya, misalkan dapat dari temannya.

"Asyiknya berburu itu bisa kumpul-kumpul dan bisa bertemu teman-teman. Selain itu bisa menambah teman," ujarnya.

Ia mengatakan untuk berburu masih di sekitar Sumatera Barat, seperti Dharmasraya, Bukittinggi, dan Solok.

"Orang tua tidak ada melarang, malah mendukung kegiatan tersebut. Kalau teman-teman malah ingin ikutan," katanya.

Ia menjelaskan pada saat ini Indonesia khususnya Sumbar sedang berjuang menghadapi wabah virus Corona atau Covid-19.

"Ya, karena itu kegiatan olahraga berburu dihentikan. Saya berharap Covid-19 cepat berlalu dan pada saat libur kuliah pulang untuk berburu," katanya.

Ia mengatakan terakhir berburu sebelum masuknya bulan Ramadan, dan berharap dapat berburu lagi.

Caption : Nazifah (19) saat bersama anjing peliharaannya mengikuti olharaga berburu babi.

(Istimewa : Dok Pribadi Nazifah (19))

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved