Imbas Covid-19, Kuliah Jadi Online, Ini Upaya Unand Bantu Mahasiswa Ada Bantuan Pulsa Hingga Sembako
Proses perkuliahan secara daring menggunakan iLearn Universitas Andalas masih berlangsung hingga akhir semester genap tahun akademik 2019/2020
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Tak hanya itu, Mansyurdin menyampaikan pelaksanaan seminar proposal, seminar hasil penelitian dan ujian akhir (skripsi/tesis/disertasi) juga dilaksanakan secara daring.
Ditambahkannya, kebijakan baru Unand sekarang wisuda berdasarkan kuota.
Jika pendaftaran wisuda telah memenuhi kuota 1.100 kursi maka ijazah akan dibagikan.
• Menkes Beri Izin Lab Biomedik FK Unand Diagnosa Covid-19, Gubernur: Tunggu Reagen dari Korea
• Lab Biomedik FK Unand Belum Bisa Lakukan Pemeriksaan Terhadap Covid-19, Masih Tunggu Reagen
"Jika terpenuhi kuota kita mintakan nomor ijazah ke pusat," ungkap Mansyurdin.
Kendati demikian, ia menyampaikan prosesi penyelenggaraan wisuda ditunda hingga batas waktu yang belum dapat ditentukan.
"Nanti diumumkan saja melalui video conference, ada pernyataan resmi dari rektor yang menyatakan mahasiswa telah lulus dan ijazahnya sudah ada dan segala macamnya," tutur Mansyurdin.
• Cegah Penularan Virus Corona, Unand Tunda Semua Agenda Internasional dan Sertifikasi AUN-QA
• Bisa Uji Sampel Corona, Andre Rosiade Minta Menkes Berikan Izin untuk Lab Biomedik FK Unand
Di sisi lain, Wakil Rektor III Universitas Andalas (Unand) Insannul Kamil mengatakan, Unand telah menyediakan anggaran dalam rangka penanganan Covid-19 .
Dana untuk bidang kemahasiswaan sekitar Rp 1 miliar lebih.
Untuk mahasiswa, pihak fakultas sudah lebih dulu membantu dalam bentuk bantuan pulsa untuk kuliah daring.
• Ramalan Zodiak - Inilah Zodiak Baperan dan Paling Serius Menanggapi Sesuatu Hal
• Promo Galaxy Tab S6 di Kota Padang, Dapatkan Unlimited Qouta, Speaker Senilai Rp1,5 Juta
Terkait kendala mahasiswa dalam kuliah daring dan kesulitan dalam sinyal internet di daerah terisolir, Insannul Kamil mengatakan hal itu juga menjadi problema oleh pihaknya.
"Untuk daerah terisolir, problem bagi kita. Itu di luar jangkauan kita. Itu menyangkut jaringan infrastruktur internet yang kita punya," jelasnya.
Tetapi, menurut dia, ada beberapa mahasiswa yang tetap tinggal di asrama pertimbangannya, kalau pulang tidak ada sinyal internet di lingkungan rumahnya.
• Promo Tukar Tambah HP di Kota Padang, Upgrade ke OPPO, Dinilai Lebih Tinggi Rp 400 Ribu
• Mainan yang Dapat Melatih Kreativitas Berdasarkan Karakter Anak Balita, Jawaban Materi SMA di TVRI
"Mahasiswa itu tetap kita fasilitasi dalam bentuk tidak membayar kontrakan rumah. Bantuan sembako diberi oleh pihak fakultas, kelompok dosen yang secara sporadis memberikan bantuan," tutup Insannul Kamil. (*)