BERITA POPULER SUMBAR
POPULER SUMBAR - Korban Pemerkosaan Ayah Tiri Hamil 6 Bulan| PKS-Gerindra Masih Terbuka
Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com tentang korban pemerkosaan oleh ayah tiri sendiri, di Ke
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM - Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com tentang korban pemerkosaan oleh ayah tiri sendiri, di Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat diperkirakan sedang hamil enam bulan.
Simak rangkungan sederet berita berikut ini;
1. Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Lembang Jaya, Solok Kini Sedang Hamil 6 Bulan
Hingga saat ini korban pemerkosaan oleh ayah tiri sendiri, di Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat diperkirakan sedang hamil enam bulan.
Hal itu dikemukakan oleh Kasat Reskrim AKP Deny Akhmad Hamdani melalui Paur Humas Polres Solok Bripka Rozi Fratama saat dihubungi TribunPadang.com, Kamis (12/3/2020).
Sebelumnya, aksi ayah tiri terjadi pada Agustus 2019 lalu, kemudian dilaporkan ke Polres Solok pada 11 Maret 2020 di Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok.

Dijelaskannya, pelaku berinisial ZL (43) merupakan bapak tiri dari korban berinisial RDS (22).
"Akibatnya korban saat ini mengandung anak dari pelaku (ZL), dan sudah mengandung selama enam bulan," kata kasat reskrim, Kamis (12/3/2020).
• Dituding Tampil Terlalu Seksi, Marion Jola: Saya Terlihat Lebih Cantik Saja
• BREAKING NEWS: Polres Solok Tangkap Ayah yang Diduga Perkosa Anak Tirinya
Dikatakan, terduga pelaku diamankan pada Rabu (11/3/2020) kemarin sekitar pukul 14.00 WIB di rumahnya.
Seperti dilansir TribunPadang.com, polisi mengungkapkan bahwa terduga pelaku tindak pidana pemerkosaan terhadap korban anak tirinya di Kabupaten Solok selama ini mereka tinggal satu rumah.
Terduga Pelaku tersebut diketahui berinisial ZL (43) warga Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
2. PKS Masih Membuka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra Hadapi Pilgub Sumbar 2020
Wakil Ketua DPW PKS Sumbar Nurfirmanwansyah mengatakan, partainya masih membuka peluang untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra guna memenangkan Pilgub 2020 mendatang.
Menurutnya, hal itu bisa terjadi apabila Partai Gerindra sudah menentukan bakal calonnya, yang bakal diusung nantinya dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Sumbar serta pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 mendatang.
"Itu bisa, apabila antara kami (PKS dan Gerindra) saling berkomunikasi. Kalau seandainya peluang menangnya ada kan lebih bagus daripada kalah," kata Nurfirmanwansyah kepada TribunPadang.com, Kamis (12/3/2020).

Sejauh ini, imbuhnya apabila sama-sama ingin maju untuk jadi gubernur, menurutnya, itu suatu hal yang biasa.
• PKS Masih Membuka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra Hadapi Pilgub Sumbar 2020
• Disebut Ingkar Janji Soal Jatah Gubernur Sumbar, PKS: Gerindra kan, Juga Begitu
Sedangkan, untuk semua keputusan baru akan diketahui pada saat-saat hari pendaftaran di KPUD nantinya.
"Dulu kan, IP juga begitu. Setengah jam sebelum mendaftar baru ada keputusannya," terang Nurfirmanwansyah.
Menurut Nurfirmanwansyah, komunikasi politik dalam partai politik memang demikian.
"Ibaratnya, kalau tagang itu manjelo jelo, kalau kandua itu badantiang-danting artinya fleksibel, cair, dan dinamis," ujar Nurfirmanwansyah.
Berita selengkapnya klik di sini
3. Ribuan Babi Mati di Mentawai Sumbar, Bahayakah Virus ASF bagi Manusia? Begini Penjelasannya
Kabid Keswan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Sumbar, Zed Abbas mengatakan, Virus Demam Babi Afrika atau ASF berbahaya bagi babi.
Namun ia menegaskan, bahwa penyakit ini tidak dapat ditularkan dari hewan ke manusia (bukan bersifat zoonosis).
"Dia tidak zoonosis, tidak menular kepada masyarakat," ungkap Zed Abbas.
• Ribuan Babi Mati di Mentawai Sumbar, Bahayakah Virus ASF bagi Manusia? Begini Penjelasannya
Soal ribuan babi yang terkena virus ASF di Sipora, Mentawai, katanya setelah pihaknya ke lapangan sudah banyak yang dipotong.
Menurut dia hal itu tidak ada masalah dan tidak akan menimbulkan dampak negatif bila dikonsumsi.
Virus ASF hanya berdampak kepada babi saja.
"Tapi kalau mati tidak boleh dikonsumsi. Itu berbahaya."
"Kalau masih hidup dan mengalami gejala sakit seperti hilangnya nafsu makan, tidak masalah dipotong," tegasnya.
Zed Abbas mengatakan, saat ini ada kebiasaan yang perlu diperbaiki di Mentawai.
Berita selengkapnya klik di sini