Berita Padang Hari Ini
Virus ASF Merebak, Penjualan Daging Babi di Padang Tak Dilarang, Dinas PKH Sumbar Tetap Awasi
Meski Virus Demam Babi Afrika atau yang dikenal dengan Virus ASF merebak, namun penjualan daging babi di Kota Padang tidak dilarang.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Meski Virus Demam Babi Afrika atau yang dikenal dengan Virus ASF merebak, namun penjualan daging babi di Kota Padang tidak dilarang.
Kabid Keswan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Sumbar, Zed Abbas mengaku ada jual beli daging babi di Sumbar.
Dia mengatakan, penjual daging babi di Padang biasanya ada di Pasar Tanah Kongsi (Pondok).
• Ribuan Babi Mati di Mentawai Sumbar, Bahayakah Virus ASF bagi Manusia? Begini Penjelasannya
Ia mengatakan, penjualan daging babi tidak dilarang di Padang, akan tetapi ada pengendalian dari pihaknya.
"Yang jelas, jual beli daging babi itu ada komunitas di Mentawai. Yang lain khusus, karena ada komunitas-komunitas mereka."
"Di Pondok Padang mungkin juga ada. Tapi semua ada pengendaliannya," jelas Zed Abbas, Kamis (12/3/2020).
Ditambahkannya, ada rumah potong babi di Padang, tapi tidak tersedia tiap hari hanya sesuai kebutuhan saja.
Dikatakannya Zed Abbas, sebenarnya daging babi itu muncul, pihaknya bersama dinas terkait selalu melakukan razia.
• Paman Perbudak Siswi SMP, Bangun Pukul 4 Pagi Bersihkan Rumah Siapkan Makan Babi hingga Jaga Kios
Pihaknya mengambil sampel dan selalu melakukan pengujian di tempat-tempat penjualan daging.
"Tetap kita awasi, bagaimana peredarannya, ada gak pemalsuan daging babi menjadi daging sapi, lalu kita pantau," jelas Zed Abbas.
Begitupun juga dengan daging sapi.
Dia mengklaim semua dijaga, bagaimana kondisi daging tersebut memang layak atau tidak untuk dikonsumsi.
"Kita selalu menjaga daging sapi aman, sehat, utuh, dan halal. Kita selalu ambil sampel, ada gak yang nyampur dengan daging babi."
"Kalau ada, ya sudah, kita lakukan sesuai proses hukum," tegas Zed Abbas.
• Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar Jelaskan Virus ASF Penyebab Ribuan Babi Mati