Berita Sumbar Hari Ini
Tujuh Kabupaten dan Satu Kota di Sumatera Barat Dilanda Banjir dan Longsor, Tutup Akses Jalan
Menyusul curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi sejak Jumat hingga Sabtu (7-8/2/2020) mengakibatkan delapan daerah (kabupaten/kot
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Tujuh Kabupaten dan Satu Kota di Provinsi Sumatera Barat Dilanda Bencana Alam Banjir dan Longsor
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Menyusul curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi sejak Jumat hingga Sabtu (7-8/2/2020) mengakibatkan delapan daerah (kabupaten/kota) di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sempat dilanda banjir dan longsor.
Delapan daerah tersebut antara lain tujuh Kabupaten dan satu kota.
Antara lain, Kabupaten Solok, Sijunjung, Pasaman Barat, Lima Puluh Kota, Agam, Dharmasraya, Solok Selatan, dan Kota Solok.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Rumainur mengatakan, evakuasi terus dilakukan oleh BPBD masing-masing kabupaten dan kota.
Rumainur menjelaskan di Kabupaten Solok banjir terjadi di Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukik Sundi.
Banjir mengakibatkan lebih kurang 15 unit rumah terendam.
Di kabupaten yang sama, tepatnya di Nagari Sungai Durian Kecamatan Sungai Lasih 74 warga terjebak banjir bandang.
"Untuk menindaklanjutinya, Satgas BPBD Kabupaten Solok saat ini sedang berada dilokasi kejadian untuk evakuasi masyarakat yang terjebak banjir," kata Rumainur, Sabtu (8/2/2020).
• Pasaman Barat Berpotensi Andalkan Produk Minyak Serai Wangi, Dikunjungi Pusyantek FTI UBH
• POPULER PADANG - Detik-detik Kebakaran 2 Bus di Lubuk Begalung| Amartha Periksa Mata Gratis
Di Kota Solok, Rumainur menyebut banjir terjadi di Kelurahan Koto Panjang Kecamatan Tanjung Harapan.
Sebanyak 12 KK 53 jiwa terdampak banjir dengan ketinggian air kurang lebih 1 meter.
Sementara, di Kelurahan Nan Balimo RT 02 RW 03 sebanyak 7 KK 28 jiwa juga terdampak banjir.
Tak hanya di dua lokasi tersebut, banjir juga melanda Kabupaten Sijunjung.
Di Kabupaten Sijunjung, banjir bandang terjadi di Nagari Batu Manjulur Kecamatan Kupitan.
Akibatnya, satu jembatan putus total atau hanyut, puluhan hewan ternak dan lahan sawah warga terendam banjir bandang.
Kemudian, satu unit rumah dan satu unit musala terendam serta sebanyak 30 KK warga terkurung.
Berbeda kecamatan tetapi masih di Kabupaten Sijunjung, longsor menutup akses jalan Nagari Timbulun Kecamatan Tanjung Gadang sepanjang 15 meter.
Selain itu, longsor juga menutup akses jalan sepanjang 20 meter dan menimbun beberapa unit rumah di Jorong Ranah Palam, Nagari Taratak Baru, Kecamatan Tanjung Gadang.
Tak hanya itu, longsor dan banjir juga memutus akses jalan warga dan beberapa unit rumah terendam serta satu unit masjid di Nagari Muaro Bodi Kecamatan IV Nagari.
Di Kecamatan Lubuk Tarok longsor menutup akses jalan warga di Nagari Kampung Dalam, sedangkan di Jorong Pudak Nagari Sijunjung Kecamatan Sijunjung banjir merendam puluhan hektar sawah dan lahan warga.
Masih di kecamatan yang sama, banjir merendam puluhan hektare sawah dan lahan pertanian di Nagari Aia Angek.

Selain tiga daerah tersebut, banjir juga terjadi di Kabupaten Pasaman Barat.
Banjir terjadi di tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Sungai Aur, Ranah Batahan, dan Gunung Tuleh.
Rumainur menjelaskan, banjir di Jorong Koto Dalam Kecamatan Sungai Aur merendam 4 unit rumah dengan ketinggian Air kurang lebih 1,5 meter.
Di Kecamatan Ranah Batahan banjir merendam 150 unit rumah dengan ketinggian air kurang lebih 2 meter di Jorong Taming dan Jorong Aek Napal.
Selanjutnya, di Jorong Paroman Kecamatan Gunung Tuleh satu unit ponton atau alat penyeberangn hanyut terbawa arus air.
"Satgas BPBD Kabupaten Pasaman Barat evakuasi warga yang terdampak. Saat ini untuk ketinggian air sudah mulai surut," ungkap Rumainur.
Di Kabupaten Limapuluh Kota, juga terjadi bencana alam di tiga kecamatan.
Di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Nagari Koto Alam Jorong Simpang Tiga telah terjadi longsor dan berdampak pada satu unit rumah pada kondisi rusak ringan.
Selanjutnya, di Kecamatan Lareh Sago Halaban, Nagari Balai Panjang, Jorong Kubang Rasau, telah terjadi kenaikan tinggi air di sungai Batang Sinamar.
Sementara, di Kecamatan Harau, Nagari Taram, Jorong Subarang debit air meningkat.
Beralih ke Kabupaten Agam, longsor terjadi di
Jorong XII Kampuang Nagari Canduang Koto Laweh Kecamatan Canduang.
Disebutkan Rumainur, longsor menutupi badan jalan penghubung simpang Tabek Palambiang menuju Kubang Putiah dengan panjang 8 meter dan tinggi material longsor 1,5 meter.
"Saat ini masyarakat menggunakan jalur alternatif. BPBD Kabupaten Agam beserta masyarakat bergotong royong membersihkan material longsor," sebut Rumainur.
Dua daerah lainnya yang dilanda bencana di Sumbar ialah Kabupaten Dharmasraya dan Solok Selatan.
Di Kabupaten Dharmasraya, longsor terjadi di Kecamatan IX Koto.

Sempat Tutup Akses Jalan
Rumainur menyebutkan, terdapat 7 titik longsor yang menutup akses jalan ke Nagari Silago yang merupakan pusat pemerintahan Kecamatan IX Koto dan mengakibatkan beberapa petugas Puskesmas Kecamatan IX Koto terjebak di lokasi.
Banjir pada Sabtu (8/2/2020) pukul 04.00 WIB dinihari, kata dia, merendam jalan di beberapa titik yakni di Nagari IV Koto Dibawuah (di Jorong Pulau Anjolai dan Jorong Durian Simpai) serta menggenangi rumah warga di Jorong Pulau Anjolai.
Kemudian, banjir juga mengakibatkan hanyutnya dua unit warung beserta isinya di Jorong Durian Simpai.
Sementara, di Kecamatan Pulau Punjung juga terjadi banjir yang berdampak di Nagari Gunung Selasih.
Terakhir, di Kabupaten Solok Selatan. Banjir terjadi di Jorong Talantam, Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan, Kecamatan Sangir Batang Hari.
Banjir setinggi satu meter berdampak pada 87 KK dan bangunan sekolah.
"Satgas BPBD Kabupaten Solok Selatan akan melakukan pendistribusian bantuan logistik dan akan dilanjutkan pendataan besok pagi (Minggu 9/2/2020 pagi,-red)" jelas Rumainur.(*)