BERITA POPULER PADANG

PADANG - Pasangan Kakek-nenek Jual BBM Eceran| Sampah Bertebaran di Bibir Pantai Muaro Lasak

Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Padang portal TribunPadang.com, tentang ratusan 300 ton sampah memenuhi bibir pantai kawasan Pan

Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
tribunPadang.com/RimaKurniati
Pasangan kakek-nenek di Padang menjual BBM secara eceran demi menyambung hidup mereka. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Padang portal TribunPadang.com, tentang  ratusan 300 ton sampah memenuhi bibir pantai kawasan Pantai Muaro Lasak, Kota Padang, Rabu (29/1/2020).

Simak rangkuman beritanya;

1.BREAKING NEWS Ratusan Ton Sampah Bertebaran di Bibir Pantai Muaro Lasak Kota Padang

Kasi Peralatan Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Padang, Syamsurinal menyebutkan ratusan ton sampah memenuhi bibir pantai kawasan Pantai Muaro Lasak, Kota Padang, Rabu (29/1/2020).

Dikatakannya, sampah tersebut berasal dari hulu yang dibawa sungai ke laut kemudian dihempaskan ombak ke bibir pantai.

Syamsurinal (53) juga menyebutkan bahwa akibat sampah ini akan memakan waktu sekitar satu minggu untuk membersihkannya.

"Pengerjaan akan memakan waktu satu minggu, itu perkiraan kitam karena tumpukan sampah ini terlalu tinggi," katanya.

Dia memperkirakan tumpukan sampah tersebut memiliki ketinggian hingga sekitar tiga meter.

Seorang warga saat mengumpulkan sampah kaleng di bibir pantai kawasan Pantai Muaro Lasak, Kota Padang, Rabu (29/1/2020).
Seorang warga saat mengumpulkan sampah kaleng di bibir pantai kawasan Pantai Muaro Lasak, Kota Padang, Rabu (29/1/2020). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

Syamsurinal (53) juga mengatakan bahwa sampah yang menutupi bibir pantai Muaro Lasak ini padat.

"Karena padat, maka kami memperkirakan sampah seberat lebih dari 300 ton," ujar Syamsurinal.

Sedangkan untuk panjang bibir pantai yang ditutupi oleh sampah sekitar 250 meter.

"Lokasi lainnya ada di pantai depan Lapas Muaro, dan jika pada malam hari nanti hujan deras kembali turun mungkin jumlah sampah ini akan bertambah," ucap Syamsurinal.

Dia menduga terjadinya penumpukan sampah ke laut lantaran relatif kurangnya kesadaran masyarakat memelihara lingkungan.

Alhasil, imbuhnya sebagian besar sampah yang diduga dibuang ke sungai lalu bermuara ke pantai seperti itu.(*)

Berita selengkapnya klik di sini! 

2. Enggan Mengemis Walau Kesulitan Jalan, Pasangan Manula Jual Bensin Eceran Demi Menyambung Hidup

Ketika kebanyakan seumuran mereka bisa menikmati hidup dengan santai dan berkumpul bersama anak dan cucu, tidak halnya dengan Agus dan Hermawati.

Pasangan manula ini masih harus terus berjuang menyambung hidup. 

Pasangan Manula Jual Bensin Eceran Demi Menyambung Hidup, Enggan Mengemis Walau Kesulitan Jalan
Pasangan Manula Jual Bensin Eceran Demi Menyambung Hidup, Enggan Mengemis Walau Kesulitan Jalan (tribunPadang.com/RimaKurniati)

Walau usia tua dan gerak tak segesit saat masih muda, mereka enggan mengemis. 

Umur Agus dan istrinya, Hermawati sudah tidak muda lagi. 

Agus saat ini sudah berusia  63 tahun sedangkan istrinya 60 tahun. 

Pasangan suami istri ini memilih berjualan bahan bakar minyak (BBM) antara lain jenis bensin dan pertalite secara eceran walaupun mereka kesulitan saat bergerak. 

Menggunakan becak motor yang menyerupai gerobak untuk alat transportasinya, botol-botol berisi bensin pun disusun di rak kayu. 

Agus dan Hermawati berjualan tak jauh dari stasiun kereta api Simpang Haru Padang.

Ketika ditemui TribunPadang.com, Selasa (28/1/2020)  sang nenek, Hermawati sedang tertidur dalam becak motor.(*)

Berita selengkapnya klik di sini!

3. Hujan Deras Mengakibatkan Banjir di Sejumlah Jalan di Kelurahan Aia Pacah Kota Padang

Hujan deras yang menguyur Kota Padang dari semalam, membuat genangan air meluap ke jalan, Rabu (29/1/2020).

Pantaun TribunPadang.com. terdapat genangan air, seperti di Jalan Tabek Batu dan Jalan menuju Kantor Dinas Kesehatan Kota Padang, Kelurahan Aia Pacah Padang.

Banjir
Banjir (Tribunpadang.com/Rima Kurniati)

Warga yang melalui jalan tersebut terpaksa berjalan pelan dan menyingsingkan celana mereka.

Warga Aia Pacah, Upik (46) mengatakan genangan air meluap karena saluran air disekitar lokasi belum selesai dibangun.

"Terlebih hujan lebat dari semalam, membuat genangan air dari dainase penuh dan meluap ke jalan tersebut. Sejak malam hujan lebat, kalau hujan, banjir," kata Upik pada Rabu (29/1/2020) di Padang.

Sejumlah kendaraan warga yang melintasi jalan tersebut tampak rusak dikarenakan mesinnya mati.

Warga yang melintasi jalan, Fuad Rahmid (30) mengatakan motornya rusak setelah melewati banjir sejauh seratus meter.(*)

Berita selengkapnya klik di sini!

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved