Indonesia Mercusuar Dunia

Muncul Kelompok Indonesia Mercusuar Dunia di Sumbar, Ini Bedanya dari Kerajaan Agung Sejagat

Muncul Kelompok Indonesia Mercusuar Dunia di Sumbar, Ini Bedanya dari Kerajaan Agung Sejagat

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Aji Bramastra
pariamankota.go.id
Spanduk diduga milik Indonesia Mercusuar Dunia yang dipasang di Pariaman Sumbar. Walikota Pariaman langsung membubarkan kegiatan yang diduga melakukan penipuan berkedok ormas tersebut 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Warga Pariaman dihebohkan dengan adanya kelompok yang mirip dengan Keraton Agung Sejagat.

Informasi yang diterima TribunPadang.com bahwa Walikota Pariaman, Genius Umar melakukan penertiban terhadap baliho organiasi IMD (Indonesia Mercusuar Dunia).

Modus Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) di Pariaman Sumbar, Harus Bayar Rp 1,75 Juta Bila Mau Gabung

Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) di Sumbar, Sudah 50 Orang Setor Uang, Aktivitas Jalan 6 Bulan

Peristiwa pembubaran tersebut terjadi pada pukul 08.30 WIB di Desa Sikapak Timur, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, Kamis (23/1/2020).

Sementara, Polda Sumbar menjelaskan, bila organisasi ini punya cara berbeda dari Keraton Agung Sejagat atau KAS.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, bila KAS memainkan peran kerajaan untuk mempengaruhi, nah IMD ini lebih mirip LSM.

"Kalau saya lihat ia seperti LSM (lembaga swadaya masyarakat). Kelompok organisasi yang tidak terdaftar di kesbangpol Kota Pariaman," kata Satake.

Satake mengatakan, yang ada di Pariaman ini, merupakan cabang dari kelompok pusat yang ada di Kerawang.

"Dia kayak cabangnya disini, untuk pusatnya diduga ada di bekasi. Terus ada informasi dia memberikan iming-imingi dananya di Swiss,"

"Mereka hanya organiasi yang belum ada di dalam daftar. Bukan dalam bentuk kerajaan," katanya.

Kapolres Pariaman, AKBP Andri Kurniawan saat dihubungi TribunPadang.com juga mengatakan bahwa organisasi tersebut berbeda terkait penipuan Keraton Agung Sejagat.

"Bukan, ini beda. Ini semacam organisasi seperti yang dahulu Swissindo. Jadi mirip itu, dan seolah-olah punya simpanan uang di Bank Swiss," katanya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved