BERITA POPULER SUMBAR
POPULER SUMBAR - Seputar Gempa Mentawai 5,5 SR| Guru PNS di Wamena Ingin Pindah ke Sumbar
Sederetan berita populer kanal berita, Sumbar yang menghiasi portal TribunPadang.com sepanjang Selasa (22/10/2019) kemarin.
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sederetan berita populer kanal berita, Sumbar yang menghiasi portal TribunPadang.com sepanjang Selasa (22/10/2019) kemarin.
Ada sejumlah berita yang sangat diminati pembaca TribunPadang.com yang akan disajikan lagi ringkasannya Rabu (23/10/2019) hari ini.
1 Gempa Mentawai 5,5 SR, Warga Sempat Evakuasi ke Tempat Tinggi, Data Sementara Tidak Ada Kerusakan
Pascagempa berkekuatan 5,5 SR yang mengguncang wilayah Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat (Sumbar), BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai lakukan monitoring daerah terdampak, Selasa (22/10/2019).
Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Marinus mengungkapkan, tidak ada kerusakan berarti akibat kempa, namun masyarakat mengalami kepanikan.

"Tadi pagi, masyarakat sempat evakuasi mandiri ke daerah yang lebih tinggi, mungkin mereka takut berpotensi tsunami," ungkapnya saat dihubungi TribunPadang.com, Selasa (22/10/2019).
Marinus mengungkapkan, saat ini anggota BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai tengah melakukan monitoring ke beberapa wilayah yang terdampak gempa.
Ia mengimbau, agar masyarakat tetap waspada dan tidak panik jika terjadi gempa susulan.
Sebelumnya diberitakan, Gempa mengguncang wilayah Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, Selasa (22/10/2019).
• Fakhrul Hamdi Sempat Terbangun dari Tidurnya Sesaat Gempa 5.5 SR Landa Mentawai
• Gempa Mentawai 5,5 SR, Warga Sempat Evakuasi ke Tempat Tinggi, Data Sementara Tidak Ada Kerusakan
Gempa berkekuatan 5,5 SR itu terjadi pada pukul 06.49.08 WIB.
Pusat gempa berada di koordinat 2.47 LS dan 99.71 BT atau lokasi tepatnya di laut pada jarak 48 Km arah Selatan Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar pada kedalaman 23 Km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi tersebut termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal.
Berita selengkapnya klik di sini!
2 Ramai-ramai Guru PNS di Wamena Ingin Pindah Tugas ke Sumbar, tapi Tak Diizinkan Pemda Setempat
Ramai-ramai perantau Minang di Wamena yang berstatus PNS mengajukan permohonan pindah tugas ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, Selasa (22/10/2019).
Setidaknya, sudah ada delapan orang guru PNS. Mereka antara lain berinisial DAP, YEP, PD, YH, N, Y, SY, dan SAI.
• BREAKING NEWS - Jalan Amblas, Lahan Persawahan dan Sejumlah Rumah Warga di Agam Terendam
• CATATAN Korban Selamat Rusuh Wamena : Mengenang Tangis di Bumi Papua

Delapan guru tersebut mengajar di bidang berbeda, di antaranya pendidikan sejarah, geografi, ekonomi, matematika, dan statistik.
DEP menjelaskan, ia dan teman-temannya belum ada mengurus surat pindah, baik ke Pemerintah Kabupaten Jayawijaya maupun ke Pemprov Papua.
Mereka baru melapor ke pihak kampus tempat mereka kuliah di Padang.
"Dari rektor diarahkan ke Pemprov Sumbar," kata DEP.
Rencananya, DEP dan tujuh kawannya ingin pindah kalau Pemprov Sumbar mau menerima mereka.
"Itupun kalau Pemprov mau menerima kami. Apalagi bidang yang kami ajar langka di Sumbar, pendidikan sejarah," ujarnya.
Untuk sementara, DEP dan kawan-kawan tidak mengajar dulu di Wamena.
Berita selengkapnya klik di sini!
3 BREAKING NEWS - Jalan Amblas, Lahan Persawahan dan Sejumlah Rumah Warga di Agam Terendam
Bencana banjir melanda beberapa wilayah di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) hingga Selasa (22/10/2019). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah dan bencana kali ini.
• Seorang Kakek Dikabarkan Hilang di Malalak Agam, Diperkirakan Hendak ke Ladang
• BREAKING NEWS - Jalan Amblas, Lahan Persawahan dan Sejumlah Rumah Warga di Agam Terendam

Namun, bencana banjir tersebut mengakibatkan ruas jalan amblas di wilayah Cacang Randah Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Provinsi Sumbar.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Wahyu Besari mengungkapkan banjir kali ini terjadi menyusul curah hujan yang relatif tinggi di wilayah Kabupaten Agam.
"Kejadiannya tadi pagi (Selasa 22/10/2019,red) untuk korban jiwa alhamdulillah nggak ada," ungkap Wahyu Besari saat dihubungi TribunPadang.com, Selasa (22/10/2019).
Selain mengakibatkan jalan amblas, banjir tersebut juga merendam lahan persawahan warga.
Serta beberapa rumah juga ikut terendam banjir di beberapa wilayah di Agam.
Wahyu Besari mengungkapkan belum bisa memperkirakan kerugian akibat banjir tersebut karena masih ada data kerusakan yang masuk ke pihak BPBD.