Aksi 'Nekat' Wagub Sumbar ke Wamena Demi Perantau Minang Tuai Pujian, Warganet: Bapa Paling Andalan

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Saridal Maijar

TRIBUNPADANG.COM – Aksi 'nekat' Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit yang menembus zona bahaya untuk menemui dan memastikan langsung kondisi perantau Minang di Wamena, menuai banyak pujian.

Diketahui, Nasrul Abit berkunjung ke Wamena Papua pada Senin 29 September 2019.

Nasrul Abit yang bertolak ke Bumi Cendrawasih sepekan pasca kejadian, dianggap banyak kalangan sebagai langkah yang sangat tepat.

Bahkan, ada yang menyebut sikap ini menggambarkan sosok pemimpin yang peduli dengan masyarakatnya.

• 601 Perantau Minang dari Wamena, Papua Akhirnya Pulang ke Kampung Halaman

Berani menembus zona bahaya tanpa pengamanan yang ketat, membuat Nasrul Abit banyak dibandingkan dengan kepala daerah lainnya.

Akun media sosial Nasrul Abit pun banjir dengan komentar positif. Warganet memberikan apresiasi.

Terutama pada postingan foto kunjungan Nasrul Abit ke Wamena di Facebook yang hingga kini sudah dibagikan sebanyak 3.620 kali.

Postingan itu berisi foto-foto pertemuan Nasrul Abit dengan pengungsi.

• Muslim, Perantau Minang di Wamena yang Akhirnya Pulang, Sempat Bertahan Menunggu Sikap Pemda Papua

"Banyak pengungsi dari berbagai daerah, di posko pengungsian Kodim 1702 Jayawijaya di Wamena, Papua.

Ini bukanlah konflik etnis. Hindari provokasi, jangan terprovokasi. Jangan sebar informasi yang menimbulkan konflik.

Kita doakan situasi kembali normal. Semoga aparat keamanan bisa mengatasi persoalan ini," tulis akun Nasrul Abit.

Salah satunya datang akun Facebook Melinda, yang merupakan warga Wamena. Pada postingan tertanggal 29 September 2019 menyebut, hanya Nasrul Abit yang pada saat itu bisa diandalkan.

Nasrul selain bertatap muka dengan perantau Minang, juga menyempatkan diri bercengkrama dengan saudara kelahiran Wamena.

“Melinda Salam dari PAPUA bapa... Bapa paling andalan... Cuma bapa yang paling andalan bisa datang di WAMENA,” tulis Melinda.

• Pemprov Sumbar Terima Dana Bantuan untuk Perantau Minang di Wamena dari Yayasan Adzkia