KISAH INSPIRATIF
Kisah Kakek Awaluddin, Penjual Kacang Balado di Padang, Menyasar Pasar Kampus karena 'Dendam'
Kisah Kakek Awaluddin, Penjual Kacang Balado di Padang, 'Dendam' dengan Kampus Jadi Motivasi Bisnis
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Sementara, kedua anaknya fokus ke pasar kelas menengah ke bawah dengan menitipkannya di warung-warung, mulai kaki lima hingga ke swalayan.
"Nitip selama seminggu baru diambil kembali," ujarnya.
• KISAH INSPIRATIF - Sosok Sugesti Edward, Pengusaha Batu Bara Perempuan dari Sumatera Barat
Motivasi kedua yang membuat suami dari Yusnidar Yusuf ini berjualan di kampus ialah karena kampus merupakan lahan atau tempat peredaran uang kedua terbanyak di dunia.
"Kampus lahan yang sangat bagus untuk dunia usaha. Mahasiswa itu banyak. Rata-rata mereka berbelanja Rp 30 ribu per harinya," kata pria kelahiran 3 Juli 1949 ini.
Dalam sehari, Awaluddin Danur mampu menjual kacang balado sebanyak 200 set/pack dengan harga Rp 10 ribu per set/pack.
Ia berharap ke depan anak-anaknya bisa melanjutkan usaha kacang balado lebih baik daripada yang ia kelola selama ini.
"Makin lama pangsa pasar makin kompetitif. Tentu perlu skill manusia yang lebih bagus," ujarnya.
Kacang balado Awaluddin Danur diberi nama Kacang Balado Pauh Sembilan.
Nama tersebut memiliki arti dan makna yang luar biasa baginya.
• Siswa SMA di Dharmasyara Sulap Daun Pepaya Jadi Keripik yang Gurih, Ini Resep dan Cara Memasaknya
"Itu kan kebanggaan orang Kota Padang. Pauh Sembilan itu terdiri atas dua kecamatan. Kuranji dan Pauh.
Kalau Pauh Sembilan berarti orang Padang merasa memiliki. Kalau sudah merasa memiliki, daya beli tentu meningkat," ujarnya.
Kacang Balado Pauh Sembilan diracik istri Awaluddin Danur, Yusnidar Yusuf.
"Ibu yang meracik bumbu. Memang ibu orang pertama yang membuat kacang balado di Sumatera Barat tahun 1984," kata dia.
"Saat itu, belum ada keripik balado di Sumbar yang model sekarang. Keripik Balado yang tradisional saja," sambungnya.
Di balik gigihnya Awaluddin Danur menjual kacang balado, ada keinginan yang tersimpan di dalam lubuk hatinya untuk anak muda.
• BREAKING NEWS: 433 Perantau Minang di Wamena Papua Tiba di Sumbar, 185 Lagi dalam Perjalanan