Sebelum Ditemukan di Pasaman Arca Makara Diduga Cukup Lama Terguling di Sungai, Ini Analisanya
Menurut Wahyu Puja Irpan Septario, penemuan seperti itu mengindikasikan batu tersebut sudah lumayan lama terguling di sungai.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Sementara, makara di Sumatera biasanya ada figur manusianya.
"Di Jawa ada figur manusianya, tapi hanya beberapa. Tidak mendominasi. Sementara, di Sumatera memang mendominasi," jelas Wahyu Puja Irpan Septario.
Makara Kerajaan Panai di Padang Lawas, Sumatera Utara terdapat figur prajurit. Prajurit memegang pedang dan tameng. Tameng itu ada ukuran besar dan ada yang kecil.
"Rata-rata, 90 persen makara di Padang Lawas berjenis seperti itu," pungkas Wahyu Puja Irpan Septario.
Wahyu Puja Irpan Septario menuturkan, selain makara di Padang Lawas, juga ditemukan makara Bumiayu.
Di makara Bumiayu terdapat resi yang sedang bertapa.
"Ketika penemuan arca kemarin, lalu diunggah ke publik, kami melihat ada kesamaan ini.
Dari awal saya melihat foto benda di Rao kemarin, saya sudah merasa itu adalah penemuan spektakuler yang menjawab beberapa pertanyaan yang selama ini masih menjadi tanda tanya di beberapa peninggalan arkeologis di Rao," jelas Wahyu Puja Irpan Septario.
Penemuan arca makara melengkapi beberapa asumsi sebelumnya yang sudah timbul dari temuan lain seperti prasasti dan dua arca sebelumnya yang ditemukan di sungai Sibinail.
"Arca misterius yang selama ini tak diketahui ikonografinya dikarenakan kondisi batu yang telah aus adalah pasangan dari makara ini," pungkasnya lagi.
Setelah menemukan kesamaan makara yang ditemukan di Rao dengan makara di Padang Lawas, Wahyu Puja Irpan Septario juga menemukan kesamaan lainnya.
Selain itu, ia berpendapat penemuan makara juga ada hubungan dengan arca Dwarapala
"Satu-satunya kebudayaan yang bisa dikomparasikan langgam atau seni arcanya dengan temuan ini dan temuan sebelumnya di Rao, itu arca di Padang Lawas," kata Wahyu Puja Irpan Septario.
Ia menyebut sebelumnya memang belum ditemukan, benda serupa di wilayah Dharmasraya, Pagaruyung Batusangkar.
Bahkan bangunan peribadatan belum ditemukan di daerah Ranah Datar.