Alumni Unand, Inilah Alfiandri yang Protes Anggota DPRD Sumbar Provokasi Mahasiswa Turunkan Jokowi

Pria viral dengan ajakan agar mahasiswa jangan terprovokasi dengan tantangan anggota DPRD Sumbar bernama Alfiandri dari aliansi masyarakat sipil lokal

Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
tribunPadang.com/RimaKurniati
Alfiandri dari aliansi masyarakat sipil lokal sekaligus alumni Universitas Andalas jurusan Antropologi angkatan 2011 viral setelah menyanggah pernyataan dari anggota DPRD Sumbar terakit tantangan turunkan Jokowi 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Viral video seorang pemuda yang memprotes tantangan seorang Anggota DPRD Sumbar untuk turunkan Jokowi saat sesi dialog di sela aksi unjuk rasa mahasiswa, Rabu (25/9/2019). 

Video itu viral seiring viralnya pernyataan Anggota DPRD Sumbar yang diketahui bernama Hidayat.

Pria yang viral dengan ajakan agar mahasiswa jangan terprovokasi dengan tantangan anggota DPRD Sumbar itu bernama Alfiandri.

Saat TribunPadang.com wawancarai,  Alfiandri membenarkan bahwa dirinyalah yang memprotes anggota DPRD Sumbar dalam video tersebut.

Alfiandri mengaku dari aliansi masyarakat sipil lokal sekaligus alumni Universitas Andalas (Unand) padang jurusan Antropologi angkatan 2011.

Anggota DPRD Sumbar Hidayat Ungkap Alasan Terlontarnya Kalimat Provokasi Turunkan Jokowi

FOTO Penampakan Kerusakan Kantor DPRD Sumbar Sehari Setelah Aksi Demo Ricuh, Mulai Bersih-bersih

Alfriandri mengatakan awalnya ada permintaan anggota DPRD Sumbar untuk konsolidasi dengan perwakilan mahasiswa sebanyak 50 mahasiswa.

Dirinya tidak termasuk tim inti dari 50 perwakilan mahasiswa tersebut.

"Ada permintaan dari pejabat konsolidasi dengan 50 orang masiswa, saya tidak masuk tim inti, saya terobos aja ke dalam", kata Alfiandri pada Kamis (26/9/2019).

Sewaktu masuk ke dalam ruangan, Alfriandri mengatakan diskusi belum berlangsung.

Alfiandri pun mengikuti diskusi dari awal.

"Lalu sampai seperti dalam video itu, seorang pejabat diminta bicara oleh perwakilan mahasiswa. Sampai saya memprotes seperti itu," jelasnya.

Hari Ini Rencana Penghitungan Kerusakan DPRD Sumbar Setelah Aksi Demo Ricuh, Dihadiri BPK RI

Wakil Ketua Sementara DPRD Sumbar Sebut Kerugian Akibat Perusakan Gedung Dewan Sekitar Rp 3 Miliar

Dalam video yang beredar, seorang anggota dewan berpakaian batik tampak berbicara di hadapan mahasiswa

Dia pun mengeluarkan tantangan untuk turunkan Jokowi. 

Lalu mahasiswa serentak berteriak sambil berkata setuju dan berani.

Kondisi ruang sidang DPRD Sumbar setelah aksi demo mahasiswa, Rabu (25/9/2019).
Kondisi ruang sidang DPRD Sumbar setelah aksi demo mahasiswa, Rabu (25/9/2019). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

Tiba-tiba Alfiandri melambaikan tangan, meminta perhatian massa dan mengambil alih mikrofon di depannya.

"Kawan-kawan ingat tujuan kita di sini. Jangan terprovokasi. Apa tuntutan kita? Tidak ada turunkan Jokowi." kata Alfiandri.

Lalu mahasiswa lain pun berteriak dan bertepuk tangan.

"Bapak jangan mengalihkan kami, tunggu Pak. Izinkan saya bicara, bapak dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan rakyat", tambahnya

Alfiandri mengaku sudah menduga aksi tersebut akan diframing dari awal.

Dirinya, berkaca dari aksi sebelumnya dan beberapa aksi di daerah lainnya.

Buntut Demo Ricuh Mahasiswa di Padang, Fasilitas Rusak, DPRD Sumbar Lapor Polisi

Sehingga membuat dia masuk ke ruangan tersebut dan memprotes anggota DPRD Sumbar.

"Aksi kita nasional, dari beberapa daerah saya lihat aksi ditunggangi. Makanya saya masuk ke dalam.

Meskipun sudah menduga tidak membuat kita tidak ikut aksi.

Karena gerakan nasional, kita ingin mengamankannya," kata Alfiandri.

Menurutnya video tersebut diambil oleh seorang mahasiswi di ruang sidang DPRD lantai 2 sayap kanan.

Alfiandri sendiri baru menyadari pagi ini Kamis (26/9/2019).

"Saya baru pagi ini tahu video tersebut, banyak yang mention saya di IG," ungkapnya.

Alfiandri mengatakan kejadian dalam vidio tersebut antara pukul 15.00 hingga 16.00 WIB .

Dalam ruangan tersebut ada sekitar 50 orang mahasiswa dari almamaternya tampak kampus UNP, UNAND, UPI, dan organisasi lainnya.

Alfiandri juga mengatakan penghancuran ruangan DPRD terjadi saat konsolidasi dalam ruangan tersebut.

"Saya tidak tahu kejadian di luar. Tahu-tahu saya dari dalam ruangan, gedung itu sudah berantakan," kata Alfiandri

Klarifikasi Anggota DPRD Sumbar Hidayat

Anggota DPRD Sumbar Hidayat yang terekam dalam video singkat yang berisi provokasi pada mahasiswa untuk turunkan Jokowi menuturkan memang dirinya yang melontarkan kalimat tersebut.

Anggota DPRD Sumbar Hidayat menuturkan alasan terlontarnya kalimat yang kemudian viral itu.  

Video singkat terekam saat Anggota DPRD Sumbar Hidayat menantang mahasiswa untuk membuat rekomendasi turunkan Jokowi.

Dalam video tersebut mahasiswa sempat merespon tantangan itu dengan bersorak beramai-ramai.

Sesudah teriakan mahasiswa, seorang mahasiswa menginterupsi dan mengajak mahasiswa lainnya agar tidak terprovokasi.

Mahasiswa yang tiba-tiba menyambar pengeras suara mengingatkan tujuan mereka di DPRD Sumbar dan tidak ada rencana menurunkan menurunkan Jokowi.

Simak video yang dikutip dari akun @Zahranotzaraa di bawah ini

Anggota DPRD Sumbar yang ada dalam video tersebut Hidayat saat ditemui TribunPadang.com di Padang, Kamis (26/9/2019) siang menuturkan memang dirinya yang melontarkan pernyataan tersebut. 

Namun Hidayat menjelaskan bahwa pernyataan itu sebatas upaya memancing apa yang diinginkan mahasiswa kala itu. 

Bagaimana kronologis hingga pernyataan yang viral tersebut tiba-tiba muncul?

Simak wawancara TribunPadang.com berikut ini.

Di akhir berita juga ada video lengkap wawancara dengan Anggota DPRD Sumbar Hidayat

Hidayat menyampaikan kronologi bahwa sejak pagi dirinya sudah ada di gedung DPRD Sumbar

Apa yang menjadi tuntutan mahasiswa saat itu ditindak lanjuti DPRD Sumbar

Kemudian ada gelombang massa dan pihaknya diminta menemui mahasiswa.

Saat itu anggota dewan pun menemui gelombang mahasiswa yang ada di luar gedung.

Kala itu Hidayat menuturkan sudah melihat ada aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat keamanan

Dirinya juga menerima utusan mahasiswa yang meminta dialog

Setelah berkoordinasi dengan polisi apakah memungkinan bisa terjadi dialog, Hidayat dan beberapa anggota dewan lainnya menerima mahasiswa berdialog di ruang khusus 1.

Saat itu disepakati dialog dengan 50 mahasiswa dan difasilitasi 4 orang anggota DPRD Sumbar

Dalam proses dialog tersebut, anggota dewan pun meminta agar disampaikan apa yang menjadi aspirasi mahasiswa.

Dikatakan Hidayat saat itu dialog tidak terjadi.

Hidayat menuturkan kalau dirinya bersepakat UU KPK ditangguhkan.

Pengesahan RUU KHUP ditunda pembahasan. Begitu juga RUU Pertanahan dan Pemasyarakatan

"Sepakat kita waktu itu, tapi adik-adik mahasiswa tidak percaya. Sampai kami tawarkan opsi mari kita berangkat ke Jakarta," katanya.

Hidayat mengakui sudah menjelaskan bahwa wewenang DPRD Sumbar bukan membuat Undang-undang namun Perda.

Saat dijelaskan mahasiswa pun melakukan interupsi

Saat itu Hidayat mengakui agak terpancing sehingga bertanya bagaimana kalau isunya turunkan Jokowi

"Saat itu saya tanyakan apalagi tuntutan adik-adik yang mesti kami fasilitasi. Ketika itu memang terpancing saya. Saya katakan bagaimana isunya menurunkan Jokowi. Itu memang benar saya yang katakan seperti itu," katanya.

Hidayat mengatakan kalimat itu muncul dan terlontar begitu saja.

Kalimat itu sebagai upaya memancing apa yang sebenarnya diinginkan mahasiswa.

"Saya ingin tahu saja sebenarnya, apa sih sebetulnya yang diinginkan oleh adik-adik mahasiswa ini. Semua sudah kita fasilitasi, kita respon. Namun tidak dihargai, tidak dihormati," katanya.

Diakui Hidayat pernyataan itu terlontar pada saat yang tidak tepat.

Dikatakannya pernyataan itu tidak direncanakan sama sekali.

"Itu betul-betul tangung jawab saya selaku pribadi. Karena memang sudah memuncak juga, satu jam lebih kita layani tidak ada solusi," katanya.

Namun perlu diingat, lanjut Hidayat, sebelum pernyataan keluar, demonstran sudah masuk ruang paripurna dan lakukan perusakan.

"Jadi tak tepat juga karena statement saya mereka brutal," katanya.

Hidayat menuturkan dirinya tidak ada niat memprovokasi mahasiswa dengan pernyataan yang sudah viral tersebut.

Jika memang ada niat provokasi, lanjut Hidayat, momen yang dimanfaatkan adalah ketika menemui mahasiswa di luar gedung yang jumlahnya ribuan.

Namun itu tidak dilakukan.

"Kita ingin tahu juga apa sesunguhnya tuntutan adik-adik mahasiswa karena seluruh tuntutan mereka sudah kita tindak lanjuti sesuai kewenangan DPRD. Terus apalagi. Saya coba pancing sebenarnya. Atau Ini nggak agendanya, itu saya pancing," katanya.

Hidayat menuturkan sebagai anggota Fraksi Gerindra dirinya sadar pernyataan itu bisa saja dikaitkan dengan politik.

Namun apa yang disampaikannya tidak didesain, namun menjadi tanggung jawab dirinya pribadi

Simak video wawancara lengkap TribunPadang.com dengan Hidayat dibawah ini

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved