KISAH INSPIRATIF
KISAH Pengamen 'Rabab' Menjajakan Karya Seni Sekaligus Mengandalkan Alat Musik Tradisional
Tidak sedikit seniman jalanan yang memiliki suara emas hingga bermain alat musik yang tak biasanya, sehingga sajian hiburan dapat dinikmati banyak ora
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Emil Mahmud
Lika-liku Pengamen Rabab, Menjual Seni dengan Mengandalkan Alat Musik Klasik
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Merinda Faradianti
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tidak sedikit seniman jalanan yang memiliki suara emas hingga bermain alat musik yang tak biasanya, sehingga sajian hiburan dapat dinikmati banyak orang.
Sejauh ini apakah Tribunners pernah melihat pengamen menggunakan alat musik tradisional Minangkabau yaitu Rabab ?
Salah seorang pengamen yang menggunakan alat musik Rabab adalah Hengki AS yang berasal dari Provinsi Riau.
"Kalau asal tanah kelahiran Riau, tapi berguru ke Pesisir Selatan untuk belajar ini," kata Hengki AS kepada TiribunPadang.com, Sabtu (7/9/2019) malam.
Hengki mengaku sudah bermain Rabab semenjak Tahun 1990-an hingga saat ini.

Pria kelahiran Riau tersebut mengungkapkan alasan ketertarikannya pada alat musik gesek tersebut.
"Dulu saya ikut organ tunggal, jadi melihat ada guru yang main ini (Rabab) maka ingin coba dan belajar.
Guru saya itu masih hidup Alhamdulillah sampai hari ini. Saya pun menurut beliau termasuk murid yang cepat menangkap," lanjut Hengki.
Dibandingkan, pengamen lainnnya, yang piawai bermain gitar tergabung dalam grup band, namun pemain musik tradisional, Rabab ini terdapat perbedaan.
Awal belajar, Hengki tak langsung memainkan biola (Rabab) tapi ia memulai dari memainkan gendang.
"Ini kelihatannya saja mudah, tapi pas dimainkan susah-susah gampang.
Setelah kita mampu baru ke pesta-pesta, ya masuk kalau ada undangan. Ini kan selingan juga, sebenarnya kita kan segan juga karena Rabab tidak boleh dimain-mainkan secara sembarangan," pungkas Hengki.
Ia bersama teman duetnya mengamen di Pertamina saat ada kesempatan.