Padang
Teman Kuliah Ungkap Sosok Mahasiswi Unand yang Tewas Tergantung di Kamar Kos, ‘Orangnya Pendiam’
Teman Kuliah Ungkap Sosok Mahasiswi Unand yang Tewas Tergantung di Kamar Kos, ‘Orangnya Pendiam’
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
“Saya buka pintu pakai kunci, lalu masuk. Tahunya sudah seperti itu (kondisi tergantung," katanya.

• Polisi Pastikan Mahasiswi Unand yang Tewas Tergantung Murni Bunuh Diri, Jenazah Dibawa Keluarga
Kaki Menyentuh Lantai
IM, teman satu kos korban melihat pertama kali korban tergantung.
Saat pertama melihat, kata dia, Aulia posisinya dempet ke dinding.
“Yang saya tahu posisinya dempet ke dinding. Saya tidak lihat lebih jelas, tapi saya lihat ada talinya," katanya.
Dari foto yang diterima TribunPadang.com, terlihat korban tergantung sedangkan lututnya menyentuh lantai.
Tak hanya itu, wanita yang saat ditemukan mengenakan kaos berwarna putih dan celana pendek itu, tersandar di dinding.
Sementara tali hitam yang belakangan diketahui adalah kain jilbab, menjerat leher korban, menggantung di jendela.
Terlihat juga cairan merah seperti darah di sekitar hidung dan mulut korban.
• Chord Gitar Cinta Karena Cinta Lagu Romantis Judika, Download MP3 Soundtrack Sinetron
Curhat dan Menangis
Terungkap isi curhat mahasiswi Unand sebelum ditemukan tewas tergantung di kamar kosnya.
IM, teman satu kos dengan korban mengungkap, bahwa Aulia adalah mahasiswa yang berasal dari Kerinci.
Dijelaskannya, bahwa Aulia pernah curhat tentang kuliahnya yang bermasalah.
“Dia ada cerita-cerita tentang kuliahnya. Seperti teman-temannya, dan ada masalah," katanya.
"Ada masalah kuliah pokoknya," ujarnya.
Aulia, kata IM, juga sering menangis saat menelfon orang tuanya.
“Dia cerita, dan nangis. Setiap telfon mamanya dia nangis. Dia telfon babaknya dia nangis," ujarnya.
Bahkan saat curhat dengan dirinya, korban juga menangis.
"Kalau dia cerita dia langsung nangis," katanya.
• Gerebek Kamar Hotel Polisi Temukan 2 Wanita Tanpa Busana di Serang, Ngakunya Sedang Nunggu Pelanggan
Keluarga Tolak Autopsi
Pada Selasa malam, korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.
Namun, pihak keluarga menolak dilakukan autopsy.
Kapolsek Pauh, Kompol Hamidi saat dihubungi oleh TribunPadang.com, Rabu (4/9/2019) mengatakan, pernyataan penolakan autopsi itu disampaikan keluarga saat mendatangi Mapolsek Pauh.
Kompol Hamidi juga mengatakan, bahwa orang tua dari Mesy Awlia telah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukannya autopsi.
"Pihak keluarga tidak mau diautopsi dan ini mereka membuat surat pernyataan," kata Kompol Hamidi, Rabu (4/9/2019).
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab kematian korban.(*)