Padang
Prof Yuliandri Dilantik sebagai Rektor Unand pada November 2019, Ini Harapan Kemenristekdikti
Prof Yuliandri Dilantik sebagai Rektor Unand pada November 2019, Ini Harapan Kemenristekdikti
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Mantan Dekan Fakultas Hukum itu meraih suara terbanyak menyingkirkan rektor petahana Prof Tafdil Husni dengan selisih 28 suara.
• HARI INI, Universitas Andalas Segera Punya Rektor Baru Periode 2019-2023
Prof Yuliandri mendapat 68 suara, disusul Tafdil 40 suara, sementara calon ketiga mantan Dekan Fakultas Teknik, Hairul Abrar hanya memperoleh 7 suara.
Ditemui seusai acara, Prof Yuliandri berterima kasih kepada anggota senat, menteri, dan semua pihak yang telah memberikan amanah kepadanya untuk menjabat sebagai Rektor Unand periode 2019-2023.
“Saya punya tanggung jawab besar yang mesti bersama-sama kita lakukan. Unand mesti mempercepat progres yang sudah berjalan.
Saya berjanji akan mengawal keberlanjutan berbagai program-program yang sudah dilakukan dan sudah dicapai Unand hari ini," ucap Yuliandri.
• Menu Acara Perpisahan SD Diduga Bikin 70 Warga Keracunan, Dua Orang Meninggal Dunia
Ia berharap, hal-hal yang sudah maksimal dilakukan bisa dipertahankan dan target yang belum terlaksana bisa diselenggarakan dengan baik secara bersama-sama.
"Proses masih panjang. Ada empat bulan lagi. Insyaallah akan tetap berkomitmen untuk kejayaan Unand ke depan dan mengatur strategi yang akan dilakukan," tutur Yuliandri.
Ada dua target yang ingin dicapai Yuliandri ke depan. Di antaranya, menata kembali tata kelola semua kelembagaan.
Menurutnya hal tersebut adalah dasar pijakan bersama melangkah ke depan dengan pasti.
Selanjutnya, Yuliandri ingin merumuskan langkah-langkah untuk mencapai target.
"Unand termasuk perguruan tinggi besar dan tertua di luar Pulau Jawa. Bersama-sama dengan semua komponen, kita akan melakukan langkah langkah yang terbaik untuk Unand," kata Yuliandri.(*)