Sumbar

Marak Kasus Pencurian Besi Rel Kereta Api di Sumbar, PT KAI Sebut Pelakunya Didominasi Anak-anak

Hingga Juni 2019, telah tercatat sebanyak 7 kasus pencurian fasilitas kereta api di Sumatera Barat ( Sumbar).

Penulis: Nadia Nazar | Editor: Saridal Maijar
tribunnews
Ilustrasi kereta api 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Nadia Nazar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hingga Juni 2019, telah tercatat sebanyak 7 kasus pencurian fasilitas kereta api di Sumatera Barat ( Sumbar).

Manager Keamanan PT KAI Divisi Regional (Divre) II Sumbar, AKBP Jefry Indrajaya mengatakan, dari tujuh kasus pencurian tersebut, pelaku didominasi oleh anak-anak.

 "Tiga kasus kita anggap pelakunya anak-anak, sedangkan sisanya masih belum terungkap," ujar Jefry.

 Menurutnya, pelaku pencurian tersebut mencuri fasilitas kereta api seperti besi, penrol, pengait dan baut rel.

 "Diperkiraan mereka jual kembali kepada penjual besi-besi," sambungnya.

115.912 Orang Gunakan Kereta Api Selama Libur Lebaran di Sumbar, Menikat 4 Persen Dibanding 2018

Jefry mengatakan, akibat aksi pencurian tersebut KAI mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

"Pernah mencapai kerugian sebesar Rp 32 juta. Mungkin tidak seberapa, tapi resikonya," kata AKBP Jefry Indrajaya.

Menurutnya, pencurian fasilitas KA ini juga bisa membahayakan masyarakat sekitar.

Baik itu pengguna KA maupun rumah penduduk setempat di sekitar jalur KA Sumbar.

"Kereta jatuh, rumah penduduk di sekitar juga akan menjadi korban.

Kereta Api di Sumbar 14 Kali Dilempar Orang Selama 2019, Pelaku Bisa Terancam 15 Tahun Penjara

Kalau itu terjadi yang menjadi korban juga masyarakat itu sendiri. Terutama warga di sekitar perlintasan," sebutnya.

Maka dari itu, kata dia, pihak PT KAI bersama kepolisian telah melakukan upaya.

"Kami datangi pengepul kemudian kami bikin pernyataan, jadi ketika dia menerima barang, mereka laporkan pada kami, kemudian kami cek," kata Jefry.

Berdasarkan penuturannya, pencurian fasilitas KA paling banyak terjadi pada jalur rel di kawasan Teluk Bayur dan Bukit Putus Indarung Padang.

Dilempar OTK, Kaca Kereta Api Bandara Minangkabau Ekspress Pecah, Kerugian Mencapai Rp8 Juta

Di mana jalur tersebut sering dilintasi KA yang mengangkut hasil produksi PT Semen Padang.

Jefry beserta pihaknya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, untuk membantu pihak kereta api, supaya menjaga sarana dan prasarana kereta api khususnya di Sumatera Barat.

"Jadi mereka yang ingin naik kereta tidak perlu khawatir lagi, akibat beberapa kasus yang menimpa KA itu sendiri," harapnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved