Padang
Dilempar OTK, Kaca Kereta Api Bandara Minangkabau Ekspress Pecah, Kerugian Mencapai Rp8 Juta
Dilempar OTK, Kaca Kereta Api Bandara Minangkabau Ekspress Pecah, Kerugian Mencapai Rp8 Juta
Penulis: Nadia Nazar | Editor: Saridal Maijar
Dilempar OTK, Kaca Kereta Api Bandara Minangkabau Ekspress Pecah, Kerugian Mencapai Rp8 Juta
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Nadia Nazar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Dua hari lalu, kaca Kereta Api Bandara Minangkabau Ekspress pecah.
Hal ini dikarenakan adanya orang tak dikenal (OTK) dikenal melempar sesuatu ke arah kereta api saat sedang melintas di kilometer 24 antara Stasiun Duku dengan Stasiun Tabing, Senin (17/6/2019).
Menanggapi hal tersebut, Manager Keamanan PT KAI Divisi Regional (Divre) II Sumatera Barat (Sumbar) AKBP Jefry Indrajaya mengatakan masih belum menemukan pelaku.
"Pelaku belum terungkap, sehingga siapa pelakunya masih belum dapat diketahui," ujar Jefry saat melakukan konferensi pers di ruang PT KAI Padang, Rabu (19/6/2019).

• Kereta Api Padang - Naras Lanjutkan Perjalanan Setelah Lokomotif yang Rusak Diganti
Jefry menegaskan, dari kejadian tersebut tidak ada korban, namun kerugian mencapai Rp 8 juta.
Menurut penuturannya, beberapa kasus serupa sering terjadi pada tahun 2019 ini.
"Terhitung dari bulan Januari hingga Juni ada 14 kasus pelemparan pada kereta api dan paling banyak itu terjadi pada bulan Mei yaitu sebanyak 8 kasus pelemparan," jelas AKBP Jefry Indrajaya.
Dari beberapa kasus tersebut, kata dia, ada beberapa pelaku yang sudah diamankan.
Namun, pelaku tersebut kebanyakan masih tergolong berusia di bawah umur.
• Kereta Api Padang - Naras Tiba-tiba Mogok di Tengah Jalan, 2 Jam Lebih Penumpang Terlantar
"Pelaku kebanyakan dari anak-anak. Beberapa yang sudah ditangkap dilakukan upaya pemanggilan orangtua dan kepolisian guna memberikan shock terapi dan efek jera dan membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya, terhadap pelaku di bawah umur," sebutnya.
Lalu, kata dia, pelaku pun tetap harus mengganti apabila adanya sarana yang rusak dengan sejumlah kerugian yang didapatkan.
Sementara itu, sisanya masih ada beberapa yang belum bisa diungkap.
Hal tersebut menurutnya dikarenakan personel yang terbatas untuk menjaga divre II Sumbar.

• Tahun Depan Kemenhub Fokus Mengembangkan Angkutan Umum Massal, Transportasi Darat dan Perkeretaapian