Kisah Liberty Jualan 23 Tahun di Pos Terakhir Gunung Merapi Sumbar, Pernah ke Puncak Berbekal Tebu

Mendaki gunung menjadi hobi bagi sebagian manusia.Beragam alasan kenapa seseorang ingin mendaki Gunung Merapi

Penulis: Mona TR | Editor: afrizal
TribunPadang.com/Mona Triana
Pesanggrahan di Kaki Gunung Merapi Sumatera Barat 

Liberti mengatakan untuk pendaki ke Gunung Merapi biasanya ramai saat 17 Agustus dan tahun baru.

Saat waktu itu, Liberti bersama suaminya akan berjualan hingga ke cadas merapi.

Liberti mengaku saat ini keadaan Gunung Merapi telah berubah dari waktu semasa kecilnya.

Ia mengatakan Gunung Merapi sekarang telah dipenuhi sampah.

Terlihat saat itu Liberti tengah menyapu dan mengumpulkan sampah-sampah platik bekas makanan di dekat warungnya.

Bagi para pendaki diharapkan dapat menjaga alam seperti menjaga diri sendiri.

Melakukan hobi atau olahraga mendaki gunung ini dapat mengenal bagaimana alam semesta dan menumbuhkan rasa cinta terhadap alam dan lingkungan.

Karena kecintaan terhadap alam dan lingkungan tidak bisa saja dilakukan dengan menonton tv atau melihat brosur wisata.

Hal tersebut seperti yang pernah dituliskan Soe Hok Gie seorang aktivis yang mati muda

“Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan seorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya.

Dan, mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat.

Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat”

Tulis Soe Hok Gie yang meninggal di atas Gunung Semeru akibat keracunan gas beracun Mahameru tahun 1969.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved