Kisah Liberty Jualan 23 Tahun di Pos Terakhir Gunung Merapi Sumbar, Pernah ke Puncak Berbekal Tebu
Mendaki gunung menjadi hobi bagi sebagian manusia.Beragam alasan kenapa seseorang ingin mendaki Gunung Merapi
Biasanya pendaki pemula hanya mendaki sampai ke kawasan BKSD atau Pesanggrahan.

Pesanggrahan merupakan tempat camp atau berkemah para pendaki sebelum mendaki lebih lanjut ke puncak Gunung Merapi.
Di Pesanggrahan tersedia musholla hingga toilet umum yang biasa digunakan oleh para pendaki untuk mengambil air.
Karena Gunung Merapi terkenal sebagai gunung yang sulit ditemukan sumber airnya jadi para pendaki biasanya akan membawa air dari Pesanggrahan ini sampai ke atas.
• Fenomena Langka, Ada Awan Mirip Piring Terbang di Puncak Gunung Lawu, Lihat Foto-fotonya
• 3 Remaja Tewas di Gunung Tampomas, Tak Ada Tanda-tanda Kekerasan di Tubuh
• Aksi Bersih-bersih Relawan di Wisata Gunung Padang, Kota Padang
Jarak dari Pesanggrahan ke puncak Merapi berkisar empat sampai enam jam lamanya pendakian.
Di Pesanggrahan para pendaki dapat melihat Gunung Singgalang yang terhampar luas di depan.
Kalau hari cerah akan tampak puncak Singgalang dan rumah-rumah penduduk.

Udara di Pesanggrahan cukup diingin.
Disarankan bagi pendaki yang tak terbiasa dengan cuaca dingin wajib membawa jaket tebal dan sleeping bag.
Jarak dari Posko ke Pesanggrahan ini hanya memakan waktu setengah jam sampai satu jam perjalanan, tergantung dari kecepatan para pendaki itu sendiri.
Uniknya di Pesangrahan ini masih ada beberapa warga setempat yang berjualan
Sehingga bagi pendaki yang ingin meminum kopi atau teh bisa di warung-warung masyarakat ini yang buka selama 24 jam.
Hanya saja warung-warung ini buka setiap Jumat hingga Minggu, selain di hari itu tidak ada yang berjualan.
Seorang penjual di Pesanggrahan, Liberti, 49, ibu empat orang anak ini telah berjualan di Pesangrahan Gunung Merapi sedari mudanya.

Ketika ditemui, Sabtu (30/3/2019) Liberti bercerita dulu orang tuanya bekerja mengambil belerang di Gunung Merapi yang dijual sebagai obat.