Bertahun-tahun Menahan Sakit Tubuh Hafiz Makin Kurus, Sempat Keluhkan Sakit Setelah Jatuh 2016 Silam

Dia menahan sakit sejak tahun 2017 hingga 2019. Parahnya itu awal tahun 2019. Abang tak bisa bergerak sampai sekarang. Porsi makan pun sedikit

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TribunPadang.com/istimewa
Bertahun-tahun Menahan Sakit Tubuh Hafiz Makin Kurus, Sejak Awal 2019 Tak Bisa Gerak 

"Di RS Siti Rahma tidak ada alat yang bisa membantu Abang, Kak.  Akhirnya, dibawa berurut ke Muaro Paneh Solok selama 15 hari Alhamdulillah, ada perubahan," tutur Helda.

Sejak saat itu, Hafiz sudah bisa jalan meskipun sedikit-sedikit.

Kemudian, dibawa lagi ke kampung dan dirawat di rumah.

Seorang Ibu Muda Sempat tak Percaya Telah Melahirkan Bayi Kembar Tiga

Nenek Ini Hidup di Gubuk Mungil Tepi Batang Arau Kota Padang. Bang Ben Merawatnya Penuh Kasih Sayang

"Dia menahan sakit sejak tahun 2017 hingga 2019, Kak.  Parahnya itu awal tahun 2019. Abang tak bisa bergerak sampai sekarang. Porsi makannya pun sedikit," sambung Helda.

Hal tersebut menyebabkan kondisi tubuhnya makin kurus.

Selasa (19/3/2019) Hal Hafiz sudah berada di RSUD Sawahlunto.

Teman satu angkatan Hafiz saat SMA, Hevo Yuwanda mengatakan Hafiz di rawat di ruangan paru RSUD Sawahlunto.

Di sana Hafiz didampingi Ibu dan saudara-saudaranya yakni Desrizal dan Dwi Ramadhani.

Sebelumnya, kata Hevo Yuwanda (27), pengobatan yang dijalani Hafiz tidak efektif mengingat keluarga terkendala biaya.

"Beberapa bulan lalu, BPJS-nya sempat nunggak. Sejak saat itu, pengobatan yang dijalani Hafiz tidak efektif," ujar Hevo Yuwanda.

Hingga berita ini diturunkan, indikasi medis belum diketahui dan Hafiz beserta keluarga tidak pernah tahu apa penyakit yang diderita Hafiz.

Gustinawati, Pemulung yang Dirikan Gubuk di Atas Tanah Orang Lain, Hidupnya Berpindah-pindah

VIDEO Viral di Facebook, Perampokan Sadis di Gorontalo, Satu Keluarga Bersimbah Darah, 2 Tewas

"Sebelum Zuhur, Hafiz dijemput menggunakan ambulance. Namun, mobil tidak bisa masuk karena akses jalan putus," jelasnya.

Alhasil, Hafiz digotong dan ditandu sejauh 700 meter.

"Dari puskesmas dijemput pakai ambulance. Mobil gak bisa menjangkau rumah. Dua jam berada di Puskesmas, kondisi Hafiz semakin kritis. Tidak mungkin ditangani Puskesmas, kemudian langsung dirujuk ke RSUD," katanya.

Keluarga berharap Hafiz bisa sembuh.

Bisa pulih seperti biasa, karena dia merupakan tulang punggung keluarga.

Hal tersebut diungkapkan Ayah Hafiz, Syaiful (51) yang sehari-hari bekerja sebagai petani.

"Saya hanya berharap anak saya sehat. Dia anak yang mandiri dan juga jadi pulang punggung keluarga, makanya diizinkan merantau ke Pekanbaru," harapnya.

Untuk membantu biaya pengobatan Hafiz, bisa berdonasi dengan cara klik https://kitabisa.com/ayobantuhafiz. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved