See Hin Kiong, Klenteng Tertua di Padang, Berdiri 1841 Pernah Terbakar hingga Digoyang Gempa
Klenteng See Hin Kiong adalah klenteng tertua di Padang. Berdiri 1841 klenteng ini pernah terbakar dan digoyang gempa
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: afrizal
Laporan Wartawan Tribunpadang.com, Merinda Faradianti
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Tahukah Anda apa nama klenteng tertua di Padang?
See Hin Kiong merupakan klenteng pertama dan tertua yang berdiri di Kota Padang.
Klenteng See Hin Kiong beralamat di Jalan Klenteng No. 312, Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang Sumatera Barat (Sumbar), juga jadi salah satu spot foto di Padang.
Menurut sejarah, klenteng See Hin Kiong didirikan pada tahun 1841.
Namun, pada tahun 1861 terjadi kebakaran.
• Festival of Light Hadir di Padang, Tampilkan Air Mancur Setinggi 25 Meter di GOR Agus Salim
• Cendol Patimura Padang hingga Air Tebu Lawang, Spot Penghilang Dahaga Usai Keliling Kota
Kemudian pembangunan Klenteng See Hin Kiong dilakukan dari biaya yang dikumpulkan oleh masyarakat Pasar Tanah Kongsi.
Setelah selesai dibangun, pada tahun 2009 terjadi gempa besar yang merobohkan klenteng tersebut.
Setelah gempa, Pemda Padang menetapkan bahwa Klenteng See Hin Kiong tidak layak untuk digunakan.

Maka pengurus dan umat bersama-sama membangun kembali klenteng di tempat yang tak jauh dari lokasi sebelumnya.
Semenjak diresmikan pada tanggal 30 Maret 2013, Klenteng See Hin Kiong ramai dikunjungi wisatawan.
Walaupun tidak diperbolehkan masuk ke dalam klenteng, pengunjung hanya bisa menikmati suasa di halaman nya saja.
• Jajanan Tradisional Minang, Lamang Tapai Jadi Pilihan Favorit Wisata Kuliner
• Arti Lirik Lagu Minang Pulanglah Uda, Lagu Padang yang Dinyanyikan Hetty Koes Endang hingga Judika
Seperti Aldi (19) pemuda yang berasal dari Padang Pasia. Ia mengungkapkan bahwa Klenteng See Hin Kiong menjadi spot foto remaja kekinian.
"Saya foto di sini untuk diupload ke instagram. Biar seperti teman-teman saya yang lain," ujarnya.
Aldi juga menambahkan, setelah foto diupload ke instagram, ia akan men-tag akun-akun yang khusus memposting tentang traveling.
"Saya biasanya upload di ig, kemudian saya tag Sumbar Rancak, dan banyak akun-akun lainnya," tambahnya.
Nurman sebagai petugas penjaga klenteng juga membenarkan bahwa klenteng tersebut banyak dikunjungi wisatawan.
• Kerap Alami Nyeri Punggung karena Duduk saat Bekerja? Berikut Cara Menanganinya
• Ayo Rebut! Peluang Bagi Putra Terbaik Bangsa Untuk Menjadi Prajurit TNI AD
"Sebenarnya klenteng ini bukan tempat wisata, makanya dibatasi agar pengunjung tidak masuk ke dalam. Ini tempat sembayang," tegas bapak 40 tahun tersebut.
Klenteng See Hin Kiong pada hari-hari biasa buka pukul 06.00 WIB dan tutup pukul 21.00 WIB.
Tapi, pada hari-hari perayaan, klenteng akan buka hingga pagi.
"Imlek kemarin buka hingga pagi, karena jam 00.00 WIB baru bakar-bakar lilin," tutur bapak Nurman.
Nuansa yang sangat mencolok dengan pernak-pernik khas Tiongkok.
Seperti patung-patung, aksara cina, lampion-lampion, dan bau dupa yang dibakar.
• Kawa Daun, Sensasi Nikmatnya Minum Kopi yang Dituangkan di Batok Kelapa
• Bazar Big Bad Wolf Jakarta 2019 Digelar 1-11 Maret, Siapkan Kantong untuk Borong Buku Favorit!
Ketika perayaan Imlek, suasana akan lebih meriah.
Tiap persimpangan jalan dihiasi dengan lampion-lampion berwarna merah yang sangat identik dengan perayaan itu sendiri. (*)