See Hin Kiong, Klenteng Tertua di Padang, Berdiri 1841 Pernah Terbakar hingga Digoyang Gempa
Klenteng See Hin Kiong adalah klenteng tertua di Padang. Berdiri 1841 klenteng ini pernah terbakar dan digoyang gempa
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: afrizal
"Saya biasanya upload di ig, kemudian saya tag Sumbar Rancak, dan banyak akun-akun lainnya," tambahnya.
Nurman sebagai petugas penjaga klenteng juga membenarkan bahwa klenteng tersebut banyak dikunjungi wisatawan.
• Kerap Alami Nyeri Punggung karena Duduk saat Bekerja? Berikut Cara Menanganinya
• Ayo Rebut! Peluang Bagi Putra Terbaik Bangsa Untuk Menjadi Prajurit TNI AD
"Sebenarnya klenteng ini bukan tempat wisata, makanya dibatasi agar pengunjung tidak masuk ke dalam. Ini tempat sembayang," tegas bapak 40 tahun tersebut.
Klenteng See Hin Kiong pada hari-hari biasa buka pukul 06.00 WIB dan tutup pukul 21.00 WIB.
Tapi, pada hari-hari perayaan, klenteng akan buka hingga pagi.
"Imlek kemarin buka hingga pagi, karena jam 00.00 WIB baru bakar-bakar lilin," tutur bapak Nurman.
Nuansa yang sangat mencolok dengan pernak-pernik khas Tiongkok.
Seperti patung-patung, aksara cina, lampion-lampion, dan bau dupa yang dibakar.
• Kawa Daun, Sensasi Nikmatnya Minum Kopi yang Dituangkan di Batok Kelapa
• Bazar Big Bad Wolf Jakarta 2019 Digelar 1-11 Maret, Siapkan Kantong untuk Borong Buku Favorit!
Ketika perayaan Imlek, suasana akan lebih meriah.
Tiap persimpangan jalan dihiasi dengan lampion-lampion berwarna merah yang sangat identik dengan perayaan itu sendiri. (*)