Keutamaan Salat Berjamaah 40 Hari Tanpa Putus, Lepas dari Sifat Orang Munafik dan Azab Api Neraka
Berbagai aktivitas ibadah dilakukan umat Islam untuk meraih taqwa kepada Allah SWT. Tak terkecuali masyarakat Nagari Muaro Kecamatan Sijunjung Kabupa
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Berbagai aktivitas ibadah dilakukan umat Islam untuk meraih taqwa kepada Allah SWT.
Tak terkecuali masyarakat Nagari Muaro Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung.
Masyarakat Nagari Muaro melaksanakan ibadah salat berjamaah berturut-turut selama 40 hari.
Biasanya ibadah tersebut dilakukan sepuluh hari sebelum Ramadan dan 30 hari selama bulan suci Ramadan.
• Harga Daging Sapi di Pasar Raya Padang Menjelang Ramadan Masih Stabil, Stok Daging Aman
• Sambut Ramadan, Kemenag Imbau Masyarakat Padang Tak Lakukan Tradisi Balimau, Ini Alasannya
• Derita Hafiz Pemuda Asal Sijunjung Sumbar yang Makin Kurus Setelah Terjatuh, Tulang Terlihat Jelas
"Setelah salat membaca tahlil sebanyak 1000 kali selama 14 hari. Bacaan tahlil berupa kalimat laailahaillallah," jelas Imam Masjid Istiqamah, M Yunus (45).
Masyarakat Nagari Muaro Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung selalu rutin melakukan salat berjamaah 40 hari menjelang Ramadan.
Pantauan TribunPadang.com, Minggu (28/4/2019) mayoritas jamaah berasal dari ibu-ibu dan bapak-bapak yang sudah lanjut usia.
Jumlah orang yang mengikuti salat jamaah 40 hari tidak menentu.
Di masjid Istiqamah Muaro Sijunjung, tercatat ada 20 orang perempuan dan 4 laki-laki.
• DOWNLOAD MP3 Lagu Religi Ramadan Hasbunallah dari Ungu Band, Berikut Video Youtube dan Liriknya
• Jelang Ramadan, Pemprov Sumbar Siap Gelar Bazaar Untuk Jaga Stabilitas Harga
• Tradisi Bakaua Adat di Sijunjung Sumbar, Wujud Syukur Hasil Panen Masyarakat
"Salat jamaah 40 hari diikuti oleh orang yang sudah tua. Mereka membawa perlengkapan mandi, makan, dan perlengkapan tidur ke masjid. Ini memudahkan agar mereka lebih khusyuk beribadah," ucap M Yunus.
M Yunus menjelaskan bukan berarti anak-anak muda tak ada yang ikut salat berjamaah, hanya saja mereka memiliki halangan tersendiri.
Selain salat berjamaah, masyarakat juga melaksanakan amalan lain, di antaranya membaca ayat suci Alquran dan bersedekah.
"Setiap petang Rabu dan Minggu, masyarakat juga melakukan wirid," ujar M Yunus.
• Perkumpulan Ibu-ibu Perantau Minang di Jakarta Pulang Kampung, Gelar Khitanan Massal di Sijunjung
• Surau Tinggi Calau, Cagar Budaya di Sijunjung Simpan Ratusan Naskah Kuno
• Berkunjung ke Komplek Makam Syekh Abdul Wahab di Sijunjung yang Selalu Ramai Peziarah
Keutamaan salat berjamaah selama 40 hari tanpa putus tertera dalam hadist nabi.
"Barang siapa yang salat karena Allah secara berjamaah dengan mendapatkan takbiratul ihram yang pertama, maka ditulis untuknya kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat kemunafikan," ucap M Yunus.
M Yunus menambahkan jika salat jamah tersebut dilakukan secara terputus, maka ia akan batal mendapatkan keutamaan salat tersebut. (*)