FPRB Sumatera Barat Sebut 75 Persen Sirine Tsunami di Padang dalam Kondisi Rusak
Koordinator Forum Penanggulangan Risiko Bencana Sumatera Barat, Khalid Syaifullah menyebut, 75 persen sirine tsunami di Kota Padang rusak.
Penulis: Saridal Maijar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Koordinator Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) Sumatera Barat (Sumbar), Khalid Syaifullah menyebut, 75 persen sirine tsunami di Kota Padang dalam kondisi rusak.
Dia menyayangkan kondisi ini. Sebab, sirine menjadi hal yang penting di daerah rawan gempa dan tsunami.
Hal ini menjadi tolok ukur baginya, bahwa Padang belum siap menghadapi bencana gempa dan tsunami.
"Penyelenggara, infrastruktur dan sarana prasarana dalam menghadapi gempa dan tsunami, kita belum siap," kata Khalid kepada TribunPadang.com, Rabu (13/7/2019).
• Shelter Evakuasi Tsunami Ulak Karang Utara Masih Terbengkalai, Lurah Sebut Kondom Pernah Ditemukan
• Shelter Tsunami Ulak Karang, Padang Kondisinya Memprihatinkan, Sirene dan Listriknya Mati
• Dianggap Pertanda Gempa Bumi, Ikan Oarfish Ditemukan di Peru, Warga Kota Mancora Waspada
Pemerintah, kata dia, juga dianggap masih gagap dalam menghadapi gempa. "Saya merasakan pemerintah itu masih gagap," ujarnya.
Selain itu, ketersedian shelter juga masih minim. Bahkan menurut dia, belum mampu menampung penduduk yang ada di zona merah.
"Harus diakui, kita banyak yang kurang. Ini jadi motivasi kita untuk meningkatkan kapasitas," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Eliyusman mengakui bahwa sirine tsunami ada yang rusak.
Tapi dia tak menyebut berapa jumlahnya. "Ada juga yang rusak, kabelnya copot. Tapi jumlahnya tidak banyak. Kita sedang perbaiki juga," sebut dia.
Eliyusman juga mengakui bahwa sirine peringatan tsunami juga masih kurang. Saat ini, ada 73 unit sirine yang berada di sepanjang bibir pantai Kota Padang.
"Enam unit milik BMKG, dan punya kita ada 27 unit. Jika ada gempa berpotensi tsunami, maka sirine ini akan dibunyikan dari satu tombol di ruang kendali Pusdalops BPBD Sumbar," ujarnya.
Sirine tsunami ini, kata dia, akan dibunyikan pada tanggal 26 setiap bulan, pada pukul 10.00 WIB. "Ini untuk memastikan sirine tidak rusak," ujarnya.(TribunPadang.com/Saridal Maijar)