Komposer Muda Sumbar Meretas Batas Tradisi ke Digital Parade Komposer Sumbar Soundenai

Dinas Kebudayaan Sumatera Barat menggelar Parade Komposer Sumbar "Tradisional ke Digital,"

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
PARADE KOMPOSER SUMBAR - Dinas Kebudayaan Sumatera Barat menggelar Parade Komposer Sumbar "Tradisional ke Digital," Senin (17/11/2025), sebuah panggung ambisius yang memperlihatkan bagaimana generasi muda seniman Minangkabau menjawab tantangan modernisasi. 

Karya ini secara filosofis diartikan sebagai proses pembukaan yang baik dan penutup yang baik. 

Dalam perwujudannya, Andicky memilih membawakan karyanya melalui live loop dan live performance. 

Baca juga: Polisi Gelar 24 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan Bayi di Bukittinggi, Terdapat 5 Adegan yang Berbeda

Penggunaan live loop ini menjadi indikasi kuat bagaimana teknologi digunakan untuk mengolah dan mengulang elemen suara, memberikan dimensi musikal yang repetitif namun modern, didukung oleh enam orang pemusik dan dua pemain pendukung Silek (silat).

Tidak ketinggalan, Farli Medrian dengan karyanya "Reundisprokal" memperkaya wacana peleburan ini. 

Istilah Reundisprokal sendiri menyiratkan sebuah hubungan timbal balik (Resiprokal) yang terkadang mengalami penolakan atau benturan (Un atau Dis) antara tradisi dan modernitas. 

Farli mengambil interval "Jalua" dari kesenian Saluang Panjang dan ritem dari kesenian "Gontong-Gontong" sebagai identitas tradisi.

Dalam karya ini, Jalua tidak lagi sekadar kutipan, tetapi telah terinternalisasi dan larut dalam sistem harmoni, ritme, serta tekstur bunyi kontemporer, membuktikan bahwa bunyi dapat hidup karena dihayati bersama, tanpa ada yang dominan atau mengalah.

Baca juga: Polisi Gelar 24 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan Bayi di Bukittinggi, Terdapat 5 Adegan yang Berbeda

Parade Komposer Sumbar ini telah menegaskan peran krusial para seniman muda dalam memastikan keberlanjutan budaya. 

Mereka tidak hanya melestarikan, tetapi juga berinovasi, mengubah musik tradisional Minangkabau menjadi sebuah ekosistem bunyi digital yang dinamis dan siap berbicara dengan dunia.(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved