Gempa di Pasaman

BMKG Catat Dua Kejadian Gempa Bumi Guncang Pasaman Sumbar pada Dini Hari

Tak lama berselang, gempa kedua kembali tercatat oleh sensor BMKG pada pukul 01.15 WIB dengan kekuatan Magnitudo 1,9.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rezi Azwar
Dokumentasi/BMKG Padang Panjang
GEMPA DI PASAMAN- BMKG mencatat adanya gempa bumi yang terjadi pukul 01.15 WIB dengan kekuatan Magnitudo 1,9 pada Minggu (2/11/2025). Episentrum gempa ini berada di titik 0,03 Lintang Selatan dan 100,21 bujur timur, atau sekitar 4 kilometer tenggara Bonjol, Pasaman, dengan kedalaman 11 kilometer. 
Ringkasan Berita:
  • Gempa dengan kekuatan magnitudo 2,0 pada pukul 00.048 WIB.
  • Gempa dengan kekuatan magnitudo 1,9 pada pukul 01.15  WIB.
  • Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat dua kali kejadian gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, pada Minggu (2/11/2025) dini hari.

Gempa ini dilaporkan dan dicatat oleh BMKG Padang Panjang.

Gempa pertama terjadi pada pukul 00.48 WIB dengan kekuatan Magnitudo 2,0.

Baca juga: BMKG Catat 4 Kali Gempa Guncang Sumbar Sabtu Pagi, Getaran Terkuat di Pariaman

Pusat gempa berada di darat pada koordinat 0,03 Lintang Selatan dan 100,15 bujur timur, atau sekitar 5 kilometer barat daya Bonjol, Kabupaten Pasaman, dengan kedalaman 5 kilometer.

Tak lama berselang, gempa kedua kembali tercatat oleh sensor BMKG pada pukul 01.15 WIB dengan kekuatan Magnitudo 1,9.

Episentrum gempa ini berada di titik 0,03 Lintang Selatan dan 100,21 bujur timur, atau sekitar 4 kilometer tenggara Bonjol, Pasaman, dengan kedalaman 11 kilometer.

Kedua gempa tersebut tergolong berkekuatan lemah dan tidak menimbulkan dampak kerusakan maupun laporan dirasakan oleh masyarakat di sekitar lokasi kejadian.

Baca juga: BMKG Catat Tiga Gempa Guncang Kabupaten Pasaman pada Pagi dan Siang Hari

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG terkait perkembangan aktivitas kegempaan di wilayah Sumbar.

Skala MMI Gempa Bumi

Dalam kejadian gempa selalu diikuti dengan skala MMI.

Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

Baca juga: BMKG Catat 22 Gempa Bumi di Sumbar dan Sekitarnya pada Periode 24-30 Oktober 2025

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

Baca juga: Selepas Pasaman, Gempa Bumi Juga Terjadi di Limapuluh Kota Sumbar Kamis Malam

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan, getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

Baca juga: 28 Kali Gempa Guncang Sumbar dalam Sepekan, Sesar Mentawai dan Sumatera Aktif

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved