Siswa SMP Sawahlunto Tewas di Kelas

Kepsek SMPN 7 Sawahlunto Bantah Bullying Penyebab Siswanya Akhiri Hidup di Kelas

Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 7 Sawahlunto, Sudirman mengatakan bahwa peristiwa perundungan terhadap BE (15) tidak pernah terjadi.

Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
SISWA BUNUH DIRI- Penampakan sekolah SMPN 7 Kota Sawahlunto yang berlokasi di Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu (29/10/2025). Kepala Sekolah SMPN 7 Sawahlunto, Sudirman, membantah tewasnya BE (15) siswa kelas VIII disebabkan oleh perundungan atau bullying. 

TRIBUNPADANG.COM, SAWAHLUNTO - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Sawahlunto membantah tewasnya BE (15) siswa kelas 8 disebabkan oleh perundungan atau bullying.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 7 Sawahlunto, Sudirman mengatakan bahwa peristiwa perundungan terhadap BE (15) tidak pernah terjadi.

BE(15) anak yang baik tidak pernah ada masalah sama teman-temannya apalagi terkait perundungan.

“Sebelum meninggal BE sempat memimpin barisan kelas VIII saat upacara Sumpah Pemuda kemarin,” katanya saat ditemui, TribunPadang.com, Rabu (29/10/2025).

Baca juga: Siswa Gantung Diri di Sawahlunto Dikenal Sederhana dan Jujur, Pedagang Sampai Anggap Cucu Sendiri

SISWA GANTUNG DIRI- Kepala Sekolah SMPN 7 Sawahlunto, Sudirman, saat memberikan keterangan terkait adanya siswa diduga gantung diri di lingkungan sekolah, Rabu (29/10/2025). Sudirman mengatakan bahwa peristiwa perundungan terhadap BE (15) tidak pernah terjadi.
SISWA GANTUNG DIRI- Kepala Sekolah SMPN 7 Sawahlunto, Sudirman, saat memberikan keterangan terkait adanya siswa diduga gantung diri di lingkungan sekolah, Rabu (29/10/2025). Sudirman mengatakan bahwa peristiwa perundungan terhadap BE (15) tidak pernah terjadi. (TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia)

Lanjut Sudirman, gelagat BE biasa saja tidak ada yang aneh sebelum ditemukan meninggal bunuh diri di kelasnya.

BE juga memiliki mental yang tangguh hingga dalam berteman pun seperti biasa tidak ada hal yang mencurigakan maupun perundungan.

Kasus ini juga telah diselidiki oleh pihak berwenang dan jenazah BE telah dimakamkan kemarin oleh pihak keluarganya.

Dikenal Baik, Sederhana dan Jujur

WARUNG- Warung yang sering dikunjungi siswa berinisial BE (15) yang diduga gantung diri di Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu (29/10/2025).
WARUNG- Warung yang sering dikunjungi siswa berinisial BE (15) yang diduga gantung diri di Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu (29/10/2025). (TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia)

Sosok siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat yang diduga gantung diri dikenal baik dan jujur, Rabu (29/10/2025).

Masyarakat dikagetkan dengan ditemukannya seorang siswa berinisial BE (15) meninggal dunia diduga gantung diri di Kota Sawahlunto.

Salah satu pedagang di sekolah korban bernama bernama Eli, mengaku kaget mendapatkan informasi tersebut.

Baca juga: Damkar Padang Evakuasi Anjing Liar dari Rumah Warga di Parupuk Tabing

Hal itu dikarenakan, dirinya mengenal sosok BE yang merupakan anak yaang baik.

“Dia orang yang baik, bahkan sebelum meninggal, BE sempat membantu saya memperbaiki pintu kedai secara sukarela,” ungkapnya.

Dirinya mengenal sosok BE dikarenakan sering belanja di warung miliknya.

“Saya kaget sekali mendengar BE gantung diri, ia sudah saya anggap sebagai cucu,” jelasnya.

Baca juga: Stok Cabai Merah di Bukittinggi Menurun, Wawako Ibnu Asis Minta Petani Tingkatkan Produksi Lokal

BE merupakan sosok siswa yang sederhana dalam belanja juga jujur.

Dimana Eli tidak pernah melihat BE terlibat permasalahan apapun saat berada di lingkungan sekolah.

Namun, sehari sebelum ditemukannya BE dalam kondisi meninggal dunia, Eli melihata ada perubahan pada diri korban.

Dimana dirinya melihat BE murung sehari sebelum kejadian. "Tidak seperti biasanya," ujarnya.

Bahkan hari Senin lalu, disaat temannya sudah pulang, namun Eli melihat BE masih tetap berada di kedainya seorang diri.

Pagi sebelum kejadian itu, BE duduk sendiri melihat ke sekolah yang tepat di depannya, seketika bel berbunyi dan ia segera masuk ke kelas.

“BE tak bercerita banyak langsung bergegas ke kelasnya dan dasinya sempat tertinggal, namun sudah dibawanya lagi,” ucapnya.

Didapati Tak Bernyawa di Lingkungan Sekolah

SISWA BUNUH DIRI- Penampakan sekolah SMPN 7 Kota Sawahlunto yang berlokasi di Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu (29/10/2025). Kepala Sekolah SMPN 7 Sawahlunto, Sudirman, membantah tewasnya BE (15) siswa kelas VIII disebabkan oleh perundungan atau bullying.
SISWA BUNUH DIRI- Penampakan sekolah SMPN 7 Kota Sawahlunto yang berlokasi di Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu (29/10/2025). Kepala Sekolah SMPN 7 Sawahlunto, Sudirman, membantah tewasnya BE (15) siswa kelas VIII disebabkan oleh perundungan atau bullying. (TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia)

Nasib malang menimpa seorang pelajar di Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyusul didapati sudah tak bernyawa di lingkungan sekolahnya.

BE (15) inisial seorang siswa kelas VIII salah satu sekolah menengah pertama di Kota Sawahlunto ditemukan meninggal dunia di ruang kelasnya pada Selasa (28/10/2025) kemarin.

Sejauh ini, pihak berwajib masih menelidiki penyebab meninggalnya siswa SMP yang ditemukan sudah tak bernyawa di dalam ruangan kelas sekolah tersebut.

Baca juga: Operasi Pencarian Lansia Hilang di Hutan Pasikiat Taileleu Mentawai Resmi Ditutup dengan Hasil Nihil

Kapolsek Barangin, Ipda Gorahman, menyampaikan, pihaknya menerima laporan dari pihak sekolah sekitar pukul 12.01 WIB, sesaat setelah azan zuhur berkumandang.

Dari hasil pemeriksaan awal, BE (15) ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam ruang kelas dengan posisi tergeletak dan terdapat lilitan dasi di lehernya.

Saat kejadian seluruh siswa sedang mengikuti pelajaran di laboratorium, Korban sempat berpamitan untuk kembali ke kelas.

Namun, ketika teman-temannya kembali sekitar pukul 11.45 WIB, korban sudah ditemukan dalam keadaan tidak bergerak.

Baca juga: Satu Orang Tewas dalam Kecelakaan yang Libatkan Tiga Kendaraan di Kayu Tanam Padang Pariaman

Selanjutnya, jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Sawahlunto.

Kepala Dinas Pendidikan atau Kadisdik Kota Sawahlunto, Asril, turut menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah tersebut.

“Kami sangat berduka dan prihatin. Kami akan mempelajari secara mendalam apa penyebab di balik fenomena ini agar tidak terulang kembali,” tutup Asril. (TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia)

Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Apabila Anda atau seseorang terdekat memiliki dorongan untuk melakukan bunuh diri, segera hubungi profesional kesehatan mental atau pihak berwenang.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved