Keracunan MBG di Agam
Kepala KPPG Salahkan Kelalaian SPPG Penyebab Keracunan MBG di Agam: "Kita Tak Ada Niat Jahat"
Kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang menimpa lebih dari seratus pelajar,
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
Benni memastikan Pemkab Agam telah mengambil sejumlah langkah pasca insiden keracunan. Pihaknya bersama Dinas Kesehatan, Puskesmas, serta laboratorium pangan telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa lebih lanjut.
“Kami sudah mengamankan sampel dan mengirimkannya ke laboratorium. Kita juga sudah menegur pihak SPPG terkait dan menghentikan operasional dapurnya sementara waktu,” ucapnya.
Ia menambahkan, koordinasi terus dilakukan dengan dinas terkait, baik Dinas Pangan, Dinas Kesehatan, maupun instansi lingkungan hidup, agar program MBG tetap berjalan namun dengan pengawasan ketat.
Bupati Agam menekankan, pemerintah daerah siap memfasilitasi perizinan dan memberikan kemudahan kepada pengelola dapur MBG. Namun, ia menegaskan, keamanan dan keselamatan masyarakat adalah prioritas utama.
“Jika chemistry antara penyedia dengan pemerintah daerah sudah terbentuk, kita akan awasi bersama-sama sehingga program ini aman. Tapi sekali lagi, SPPG yang belum memenuhi persyaratan harus ditutup terlebih dahulu. Jangan sampai masyarakat jadi korban karena kelalaian,” pungkasnya.
Kesaksian Korban
Keracunan massal diduga akibat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Agam, Sumatera Barat kembali memakan korban.
Seorang siswi penerima program mengungkapkan kejanggalan pada menu nasi goreng yang ia santap.
Siswa tersebut bernama Hanifa, ia merupakan penerima program MBG sejak awal September 2025.
Selama menikmati program siswa kelas 1 SMP tersebut sudah merasakan banyak hal aneh dari makanan yang disajikan.
Ia mengaku sempat mendapatkan ayam yang masih berdarah, nasi asin dan bahkan beberapa lauk yang sudah mengeluarkan bau tidak enak.
Baca juga: Media Inggris Sebut Nasib Ruben Amorim di Man United Terjawab Setelah 1 November 2025 Mendatang
“Kadang saya makan, atau saya sisihkan. Mubazir rasanya kalau tidak di makan. Meski tidak ada paksaan,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).
Meski sudah menunjukkan tanda-tanda hal yang ditakutkan hanifa terjadi juga pada Rabu (1/10/2025).
Ia menyantap menu nasi goreng dengan telur dadar hari itu, saat akan memakannya, hanifa sudah curiga dengan warna telur dadar yang sudah menghitam.
“Warna telurnya agak menghitam, tapi saya yakin itu bukan gosong,” ujarnya.
Pemerintah Agam Tanggung Biaya Medis Ratusan Korban Keracunan Masal MBG, 7 Dapur SPPG Ditutup |
![]() |
---|
Korban Keracunan MBG di Agam Bertambah Jadi 110 Orang, Sebagian Sudah Pulang dan Sebagian Dirawat |
![]() |
---|
SPPG Tanpa Izin Beroperasi hingga 110 Orang Keracunan MBG, Bupati Agam Akui Lemah Pengawasan |
![]() |
---|
Bupati Agam Akui 7 Dapur MBG Tak Layak Beroperasi, Putuskan Tutup Sementara Usai 110 Orang Keracunan |
![]() |
---|
Kasus Keracunan MBG di Agam, Bupati Ungkap Dapur SPPG Tidak Layak dan Perizinan Belum Lengkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.