Keracunan MBG di Agam

Pemerintah Agam Tanggung Biaya Medis Ratusan Korban Keracunan Masal MBG, 7 Dapur SPPG Ditutup

Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengambil langkah tegas menanggapi insiden keracunan massal yang menimpa

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
KERACUNAN MBG AGAM: Bupati Agam, Benni Warlis saat diwawancarai, Kamis (2/10/2025). Benni menegaskan bahwa SPPG bermasalah harus ditutup sementara hingga layak beroperasi. 

Menurutnya perlu dilakukan pengawasan yang ketat dalam menjalankan program ini, baik dari ahli gizi maupun tenaga kesehatan.

“Kalau saya secara pribadi, minta untuk dilakukan evaluasi menyeluruh agar hal serupa tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Ia menilai persitiwa seperti ini akan menimbulkan traumatik pada anak sehingga takut untuk menyantap makanan yang sama sekali lagi.

Situasi tersebut tentu memerlukan pendekatan ekstra bagi SPPG setempat untuk mengembalikan kepercayaan orang tua dan anak.

Orang tua lain, Jonedi menilai, jika MBG ini lebih banyak mudarat dari manfaatnya lebih baik dihentikan saja.

Baca juga: Korban Keracunan MBG di Agam Ungkap Kejanggalan Nasi Goreng: Telur Dadar Hitam, tapi Bukan Gosong

“Sebelum program ini ada alhamdulilah kebutuhan makan anak saya masih bisa tercukupi bahkan tidak pernah mengalami keracunan seperti ini. Kalau karena program ini ada dan anak kami keracunan, saya rasa tidak perlu dilanjutkan,” ujarnya.

Jon cemas, program ini hanya akan merugikan negara dan menguntungkan segelintir pihak.

Dampak dari situasi itu tentu masyarakat yang menjadi sasaran kebijakan yang harus menanggungnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved