Demo Hari Tani di Sumbar
Mahasiswa Demo Gubernur Sumbar Sebut Petani Belum Sejahtera, Soroti Janji APBD untuk Pertanian
Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar),
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Senin (29/9/2025).
Mereka menyoroti janji pemerintah yang akan mengalokasikan APBD untuk pertanian, namun dinilai belum terealisasi.
Tampak puluhan mahasiswa tersebut menggunakan almamater kampus bewarna hijau, kuning, biru, hingga beberapa warna lainnya.
Rombongan mahasiswa tersebut datang ke lokasi sekira pukul 16.30 WIB diawali dengan long march dari arah kantor BNPB Sumbar.
Sampai di depan gerbang kantor Gubernur, para mahasiswa tampak membentangkan spanduk yang berisikan sejumlah tulisan.
Baca juga: Hernandez Dikabarkan Siap Duduki Kursi Panas Ruben Amorim sebagai Pelatih Man United
Spanduk tersebut berisi tulisan Naikan Harga Beli Padi, Tanah Dirampas Petani Tertindas, Tolak Korporat, Sawah Hilang Swasembada Datang dan beberapa spanduk lainnya.
Salah seorang orator, menyampaikan bahwa hingga kini banyak petani di Sumatera Barat yang belum sejahtera.
"Hingga saat ini kita sudah melihat dan merasakan penderitaan bagaimana petani kita saat ini belum sejahtera. Pemerintah bahkan berusaha merampas tanah petani kita dengan mematikan usaha selama ini dengan menjadikannya proyek pemerintah," teriaknya.
"Selain itu, banyak juga program pemerintah seperti pupuk bersubsidi yang tidak tepat sasaran sehingga sektor pertanian menjadi tidak optimal," sambungnya.
Orator lainnya juga meneriakan hal senada. Ia menilai penyaluran dan penggunaan pupuk subsidi yang tidak sesuai regulasinya.
Baca juga: Jadwal Acara Trans TV Selasa 30 September 2025, Saksikan Deretan Program Seru dan Film Bioskop
"Harga pupuk yang tidak sesuai juga membuat petani sengsara, ditambah dengan upah yang sangat rendah yang bisa dikatakan kurang atau jauh dari kata layak," katanya.
"Kita meminta gubernur agar turun menemui kita untuk berdialog secara intelektual. Pemerintah juga pernah berjanji bahwa sejumlah APBD akan di alokasikan ke sektor pertanian. Namun, kenyataannya kini pertanian kita tidak sejahtera. Bahkan latar belakang Gubernur kita adalah sarjana pertanian, namun tidak ada kepeduliannya terhadap pertanian Sumatera Barat," sambungnya.
Hingga berita ini diterbitkan, para massa aksi masih menunggu perwakilan Pemprov Sumbar untuk menemui mereka.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.