Berita Populer Sumbar

4 BERITA POPULER SUMBAR Kernet Bus Laka Maut Tol Padang-Sicincin Ditangkap & Kisah Tukang Sol Sepatu

Kemudian, sebanyak 1.846 pelajar Sekolah Dasar (SD) Negeri dan swasta kelas 1 di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menerima paket seragam gratis.

Editor: Rezi Azwar
Dokumentasi/Ditlantas Polda Sumbar
KECELAKAAN BUS ALS- Sebuah bus membawa rombongan atlet karate dari Medan mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Umum Padang – Bukittinggi tepatnya di Ruas Jalan Exit Tol Padang – Sicincin Kapalo Hilalang, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada Minggu (7/9/2025). Sejumlah berita menarik disajikan Tribunpadang.com dalam 24 jam terakhir yang disajikan pada berita populer Sumatera Barat (Sumbar). 

“Betul, sopir dan kernet bus tersebut adalah pegawai ALS. Kami sudah melakukan koordinasi dengan kantor pusat ALS Medan terkait laporan dari pihak kepolisian tentang sopir dan kernet kabur,” ujar Haris kepada TribunPadang.com, Senin (8/9/2025).

Haris menjelaskan, bus yang mengalami kecelakaan merupakan armada pariwisata ALS Medan yang ditugaskan untuk mengangkut atlet karate dari Medan ke Padang. 

“Bus ini khusus pariwisata ALS Medan. Mereka membawa rombongan atlet untuk mengikuti kejuaraan karate di GOR Universitas Negeri Padang (UNP),” jelasnya.

Menurutnya, kondisi bus dalam keadaan sehat saat berangkat.

“Mobil dalam kondisi sehat. Kemungkinan besar sopir kurang tahu medan dan diduga mengantuk saat kejadian,” tambah Haris.

Terkait penanganan korban, Haris memastikan seluruh penumpang sudah dipulangkan ke Medan. 

“Totalnya ada 29 orang, dengan 14 luka ringan dan 2 meninggal dunia. Semuanya sudah dibawa ke Medan,” ungkapnya.

Haris juga menegaskan bahwa perusahaan menanggung penuh asuransi korban.

“Asuransi korban baik yang luka maupun meninggal dunia ditanggung ALS melalui kantor pusat di Medan,” tegasnya.

Korban Selamat Berangkat ke Medan

Pihak perusahaan otobus Antar Lintas Sumatera (ALS) angkat bicara terkait kecelakaan tunggal bus pariwisata ALS bernomor polisi BK 7444 UA di ruas Jalan Exit Tol Padang–Sicincin, Kapalo Hilalang, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu (7/9/2025) malam.

Dalam insiden ini, dua orang meninggal dunia dan 29 lainnya mengalami luka-luka.

Bus tersebut sebelumnya membawa rombongan atlet karate asal Medan yang baru mengikuti kejuaraan di GOR Universitas Negeri Padang (UNP).

Pimpinan Bus ALS Padang, Haris, memastikan seluruh korban telah diberangkatkan kembali ke Medan. 

“Untuk korban semuanya sudah dibawa ke Medan. Totalnya ada 29 orang,” ujar Haris kepada TribunPadang.com, Senin (8/9/2025).

Haris menegaskan pihak ALS akan menanggung seluruh biaya asuransi korban. 

“Asuransi ditanggung langsung oleh kantor pusat ALS di Medan. Jadi asuransi semua kita tanggung,” katanya.

Terkait kondisi bus, Haris menyebut kendaraan dalam keadaan baik saat berangkat dari Medan. Namun, sopir diduga tidak menguasai medan jalan. 

“Mobil dalam kondisi sehat. Kemungkinan sopirnya kurang tahu medan atau dalam kondisi mengantuk,” jelasnya.

Menanggapi informasi dari kepolisian bahwa sopir dan kernet kabur setelah kejadian, Haris mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan kantor pusat ALS di Medan. 

“Betul, sopir dan kernet adalah pegawai ALS. Kami sudah koordinasi dengan pihak Medan untuk menindaklanjuti laporan bahwa mereka meninggalkan lokasi setelah kecelakaan,” ungkapnya.

Haris menambahkan, bus pariwisata ALS tersebut memang baru pertama kali masuk ke Padang karena mengangkut rombongan atlet karate. 

“Ini bus pariwisata ALS Medan. Kebetulan membawa atlet dari Medan untuk bertanding karate di Padang,” tutupnya.

Kronologi Kejadian

Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Umum Padang–Bukittinggi, tepatnya di ruas Exit Tol Padang–Sicincin, Kapalo Hilalang, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, pada Minggu (7/9/2025) malam.

Peristiwa nahas itu melibatkan sebuah bus pariwisata ALS dengan nomor polisi BK 74** UA yang membawa rombongan atlet karate asal Medan, Provinsi Sumatera Utara usai mengikuti kejuaraan karate di GOR Universitas Negeri Padang (UNP).

Kanit Gakkum Satlantas Polres Padang Pariaman, Ipda Rudi Purnama, menjelaskan kecelakaan tunggal itu terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. 

Bus yang ditumpangi puluhan orang tersebut hilang kendali hingga terperosok sendiri di jalur setelah keluar dari tol menuju jalan lintas Padang–Bukittinggi.

“Benar, ada kecelakaan tunggal bus pariwisata ALS. Bus tersebut hilang kendali dan jatuh sendiri. Di dalamnya ada 33 penumpang termasuk sopir dan kernet. Dari kejadian itu, dua orang meninggal dunia dan 29 orang mengalami luka-luka,” kata Ipda Rudi Purnama  kepada TribunPadang.com, Senin (8/9/2025).

Menurutnya, korban meninggal dunia merupakan penumpang yang duduk di bagian belakang bus. Mereka diduga terhimpit saat kendaraan rebah.

“Korban meninggal atas nama Fakri Akbar Faris (11) dan Muhammad DJ Lexi (17). Keduanya merupakan atlet karate yang ikut dalam rombongan tersebut,” ungkap Ipda Rudi.

Ia menambahkan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kecelakaan diduga akibat sopir bus mengantuk dan tidak menguasai medan jalan.

“Dari analisa di TKP, sopir diduga mengantuk saat mengemudi. Ditambah lagi, sopir baru pertama kali melintas di jalur tersebut sehingga tidak menguasai medan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ipda Rudi menyebutkan kondisi jalan saat kejadian cukup baik, dengan cuaca cerah dan penerangan yang terang, sehingga faktor utama diduga murni kelalaian pengemudi.

Ironisnya, usai kejadian, sopir dan kernet bus meninggalkan lokasi.

 “Sopir sempat membantu korban sebentar, lalu pergi meninggalkan TKP. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan pihak ALS untuk mencari keberadaan sopir tersebut,” ujarnya.

Korban meninggal telah dievakuasi menuju rumah duka di Kota Medan, sementara 29 penumpang yang selamat dibawa kembali ke Medan.

Daftar Korban Laka Bus di Exit Tol Padang–Sicincin

KECELAKAAN BUS- Sejumlah penumpang  bus pariwisata saat di rumah sakit setelah kecelakaan di jalan tol Padang-Sicincin, Provinsi Sumatera Barat, pada Minggu (7/9/2025). Akibat kecelakaan tersebut dua orang dilalorkan meninggal dunia dan 29 orang lainnya luka-luka.
KECELAKAAN BUS- Sejumlah penumpang  bus pariwisata saat di rumah sakit setelah kecelakaan di jalan tol Padang-Sicincin, Provinsi Sumatera Barat, pada Minggu (7/9/2025). Akibat kecelakaan tersebut dua orang dilalorkan meninggal dunia dan 29 orang lainnya luka-luka. (Dokumentasi/Ditlantas Polda Sumbar)

Kecelakaan maut terjadi di ruas jalan Exit Tol Padang–Sicincin, tepatnya di Kapalo Hilalang, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (7/9/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.

Sebuah bus pariwisata ALS bernomor polisi BK 74** UA hilang kendali lalu menabrak pembatas jalan.

Insiden tersebut menewaskan dua orang penumpang dan menyebabkan 29 penumpang lainnya luka-luka.

Baca juga: HARGA iPhone Terbaru Hari Kamis 11 September 2025: iPhone 14, iPhone 15, iPhone 15 Plus

Dirlantas Polda Sumbar, Kombes Pol M. Reza Chairul Akbar Sidiq, membenarkan kejadian tersebut.

“Bus ALS mengalami out of control hingga menabrak pembatas jalan. Dua orang meninggal dunia di tempat, sementara puluhan penumpang mengalami luka-luka,” ujar Reza, Senin (8/9/2025).

Menurutnya, pengemudi bus masih dalam pencarian karena melarikan diri usai kecelakaan. Kasus ini sudah ditangani Satlantas Polres Padang Pariaman.

Identitas Korban Meninggal Dunia

1. Muhammad Dhijey Lexsie (17), pelajar asal Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Luka robek di kepala, dada memar, meninggal di TKP.

2. Fakhri Akbar Faris Asseweth (11), pelajar asal Medan Tembung. Luka robek di kepala, punggung, dan perut, meninggal di TKP.

Identitas Korban Luka-Luka

1. Masdalifah Dalimunthe (50), ibu rumah tangga asal Medan Tembung. Mengalami sakit di dada.

2. Afrida Dalimunthe, S.Pd (42), guru asal Medan Tembung. Badan terasa sakit.

3. Aska Naufal (10), pelajar asal Medan. Kaki terasa sakit.

4. Ahmad Zaki (12), pelajar asal Medan. Badan terasa sakit.

5. Dafa Arjuna (13), pelajar asal Medan Timur. Luka lecet di kaki kanan.

6. Alkhalifi Bagas Pradani (9), pelajar asal Medan. Badan terasa sakit.

7. Fatih (8), pelajar asal Medan Tembung. Badan terasa sakit.

8. Naila Priyani (12), pelajar asal Medan. Badan terasa sakit.

9. Zahran Alghazali Pariduki (12), pelajar asal Medan Timur. Badan terasa sakit.

10. Raifan Anugrah Akbar (12), pelajar asal Medan Timur. Kepala luka memar.

11. Safii Herlambang (12), pelajar asal Medan Tembung. Luka lecet di tangan dan kaki.

12. Zinan Inayah Azra (12), pelajar asal Medan Tembung. Wajah memar.

13. Rafa Abdul Haris Wasuhen (8), pelajar asal Medan Tembung. Luka lecet di kening.

14. Syahir Syah (10), pelajar asal Medan Tembung. Luka robek di alis dan lecet di tangan.

15. Razaq Hasibuan (8), pelajar asal Medan Tembung. Luka robek di wajah.

16. Ika Kurniaty (42), Kepling asal Medan Tembung. Luka robek di kepala.

17. Bima Adityan Naraya (13), pelajar asal Medan Tembung. Luka lecet di tangan dan punggung.

18. Atikah Fahrina (14), pelajar asal Medan Tembung. Luka lecet di tangan kiri.

19. M. Alif (14), pelajar asal Medan Tembung. Selamat, tidak mengalami luka.

20. Ripat Sinigar Harahap (11), pelajar asal Medan Tembung. Luka lecet di kepala.

21. Gibran (8), pelajar asal Deli Serdang. Luka robek di wajah.

22. Windi Atika Putri Pane (17), pelajar asal Medan Tembung. Luka robek di kepala dan lecet di kaki.

23. Ali Fattah Harahap (16), pelajar asal Medan Tembung. Luka robek di kaki kiri dan lecet di tangan.

24. Sindi Adila (17), pelajar asal Medan Helvetia. Luka robek di kepala.

Baca juga: GALERI FOTO Semen Padang FC Kalah 1-2 dari PSBS Biak, Kabau Sirah Dipermalukan di Depan Pendukung

25. Ratih (23), mahasiswa asal Medan Labuhan. Kaki dan perut terasa sakit.

26. Muhammad Rizki Ramdani Nasution (15), pelajar asal Medan Timur. Luka robek di kepala, tangan, dan patah tangan kiri.

27. Fathir Akhtar Faris Asseweth (13), pelajar asal Medan Tembung. Luka lecet dan patah tangan kiri.

28. Juan Lexsie (20), mahasiswa asal Deli Serdang. Luka lecet di tangan.

29. Nur Suci (46), ibu rumah tangga asal Medan Tembung. Kaki kiri sakit.

Kerugian Materi

Selain korban jiwa dan luka-luka, bus pariwisata tersebut mengalami kerusakan parah dengan body hancur. Total kerugian materi ditaksir mencapai Rp20 juta.

"Seluruh korban saat ini sudah dibawa ke RSUD Padang Pariaman untuk diobati dan mendapatkan penanganan lebih lanjut," pungkas Reza.

2. 1.846 Siswa SD Negeri dan Swasta di Bukittinggi Terima Seragam Gratis, Total Anggaran Capai 2,8 M

SERAGAM SEKOLAH GRATIS- Kegiatan penyerahan paket seragam sekolah gratis di halaman Kantor Balai Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat, Kamis (11/9/2025). Orang tua siswa, Gita Jumadi mengaku merasa terbantu atas paket seragam sekolah gratis tersebut.
SERAGAM SEKOLAH GRATIS- Kegiatan penyerahan paket seragam sekolah gratis di halaman Kantor Balai Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat, Kamis (11/9/2025). Orang tua siswa, Gita Jumadi mengaku merasa terbantu atas paket seragam sekolah gratis tersebut. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Sebanyak 1.846 pelajar Sekolah Dasar (SD) Negeri dan swasta kelas 1 di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menerima paket seragam gratis dari Pemerintah Kota (Pemko) Kota Bukittinggi.

Paket seragam gratis tersebut diberikan langsung oleh Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, di halaman Balai Kota Bukittinggi.

Baca juga: Bupati Yulianto Kunjungi Kantor Pertanahan Pasaman Barat Bahas Layanan Publik

Paket tersebut terdiri dari seragam merah putih, topi, dasi, sepatu hingga kaus kaki.

Wali Kota Ramlan Nurmatias mengatakan paket seragam gratis tersebut diberikan khusus untuk anak SD Negeri dan Swasta yang duduk di bangku kelas 1.

"Hari ini kita melaksanakan program pakaian gratis untuk anak sekolah di setiap tahun ajaran baru," ungkapnya saat memberikan keterangan, Kamis (11/9/2025).

Ramlan beralasan, pemberian paket seragam sekolah bertujuan untuk meringankan beban orang tua siswa.

"Tahun ajaran baru beban keluar orang tua sangat banyak, maka kita bantu dengan pakaian," jelasnya.

Kata Ramlan, total siswa SD Negeri dan Swasta yang menerima paket seragam sekolah, berjumlah 1.846.

"Paket ini baru kita berikan kepada anak SD, totalnya 1.846," terangnya.

Sementara itu, total anggaran paket seragam sekolah khusus siswa SD Negeri dan Swasta di Bukittinggi mencapai Rp2,8 miliar.

"Khusus anak SD saja, anggarannya Rp2,8 miliar," tambahnya.

"Ke depan, kapan perlu kita tambah lagi anggaran untuk pendidikan," pungkasnya.

3. Menjahit Asa dari Ujung Jarum: Potret Tukang Sol Sepatu di Gang Kecil Pasar Alahan Panjang Solok

TUKANG JAHIT SEPATU- Tangan cekatan tukang jahit sepatu bernama Ral di Pasar Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Kamis (11/9/2025). Tukang jahit sepatu yang sudah lebih dari dua dekade lebih mencari nafkah dari profesi yang kini semakin jarang ditemui.
TUKANG JAHIT SEPATU- Tangan cekatan tukang jahit sepatu bernama Ral di Pasar Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Kamis (11/9/2025). Tukang jahit sepatu yang sudah lebih dari dua dekade lebih mencari nafkah dari profesi yang kini semakin jarang ditemui. (TribunPadang.com/Ghaffar Ramdi)

Suara palu kecil yang menghantam paku sepatu terdengar nyaring di sela riuh Pasar Tradisional Alahan Panjang, yang berlokasi di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.

Di sudut sederhana yang hanya beralaskan papan kayu, seorang pria berusia 58 tahun tampak tekun bekerja.

Tangannya yang sudah terlatih sangat cekatan memainkan jarum besar, benang nilon dan potongan sol karet.

Baca juga: Resmi Ditutup, Kejurnas Junior TDP Semen Padang 2025 Jadi Ajang Pembinaan Atlet Muda

Ia adalah Ral, tukang jahit sepatu yang sudah lebih dari dua dekade lebih mencari nafkah dari profesi yang kini semakin jarang ditemui.

“Orang sini sudah banyak yang kenal saya, karena sudah lama bekerja sebagai tukang jahit sepatu. Dari sandal putus sampai sepatu kulit yang robek,” kata Ral sambil tersenyum, ketika ditemui TribunPadang.com, Kamis (11/9/2025).

Ral mulai menekuni pekerjaan ini sejak tahun 1996 dengan belajar secara otodidak sebelumnya.

Setelah merasa cukup terampil, ia memberanikan diri membuka lapak kecil di Pasar Alahan Panjang.

Meski hanya bermodal meja kayu seadanya, perlahan pelanggan datang satu per satu. Hingga kini, lapak itu masih bertahan meski zaman sudah berubah.

Ia mengaku, sekarang tarifnya antara Rp25.000 hingga Rp30.000, tergantung tingkat kerusakan sepatu atau sandal.

“Orang kampung kebanyakan cari murah, yang penting sepatu bisa dipakai lagi. Kalau terlalu mahal, mereka lebih baik beli sandal atau sepatu baru,” ujar Ral.

Lapaknya memang sederhana, tapi penuh cerita.

Dari sepatu sekolah anak SMA yang robek karena dipakai bermain bola, sepatu petani yang rusak karena sering ke sawah, hingga sepatu kulit mahal yang dibawa pedagang dari kota, semua pernah mampir ke tangannya.

Bagi Ral, setiap sepatu punya kisah dan memperbaikinya memberi kepuasan tersendiri.

“Rasanya senang sekali kalau sepatu yang rusak bisa dipakai lagi. Seperti memperpanjang umur barang,” katanya sambil menahan jarum besar agar menembus kulit sepatu yang tebal.

Dalam sehari, penghasilannya tidak menentu.

Kadang hanya ada dua atau tiga pasang sepatu yang datang, tapi saat musim ramai seperti menjelang tahun ajaran baru, ia bisa mendapatkan penghasilan lebih dari cukup.

“Kalau dihitung rata-rata, sehari saya bisa bawa pulang Rp100 ribu. Alhamdulillah, itu sudah cukup untuk kebutuhan saya. Saya buka lapak mulai pukul 07.00 WIB sampai 14.00 WIB,” ungkapnya.

Meski begitu, Ral tidak menutup mata terhadap tantangan.

Ia menyadari profesinya semakin jarang ditemui karena banyak orang lebih memilih membeli baru ketimbang memperbaiki.

Namun ia percaya, tukang jahit sepatu tetap dibutuhkan. Selain hemat, memperbaiki sepatu juga lebih ramah lingkungan.

“Kalau sepatu rusak terus dibuang, kan sayang. Lebih baik diperbaiki, masih bisa dipakai lagi,” katanya.

Ral mengaku saat ini hanya ada empat orang tukang jahit sepatu yang masih ada di Pasar Alahan Panjang, dirinya bersama satu orang lagi temannya.

"Tapi yang sering buka hanya saya, saya biasanya buka di hari Kamis dan Sabtu. Karena dua hari itu hari pasar kalau di sini," ujar Ral.

Di tengah hiruk pikuk Pasar Alahan Panjang yang tidak pernah sepi. Di sebuah gang kecil pasar berbatasan langsung dengan toko buku dan perabotan rumah tangga, Ral tetap setia dengan pekerjaannya.

Dengan jarum, benang, dan palu kecil, ia bukan hanya menjahit sepatu, tapi juga merajut harapan hidup untuk keluarganya.

4. Harga Cabai Merah Anjlok di Pasar Bawah Bukittinggi, Kini Rp76.700 Sekilo

HARGA BAHAN POKOK- Tumpukan cabai merah di kedai pedagang bahan pokok di Pasar Bawah Bukittinggi, Kamis (12/6/2025).  Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Bukittinggi, Hendry, sebut harga cabai merah mengalami penurunan usai Idul Adha 2025 sebesar Rp2.000, dan saat ini dijual dengan harga Rp25.000 per kilo.
HARGA BAHAN POKOK- Tumpukan cabai merah di kedai pedagang bahan pokok di Pasar Bawah Bukittinggi, Kamis (12/6/2025). (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Harga cabai merah di Pasar Bawah Bukittinggi, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat turun menjelang pertengahan September 2025.

Penurunan harga cabai merah tersebut tercatat sebesar Rp9.300 dan per tanggal 11 September 2025 dijual 76.700 per kilogram.

Sebelumnya, harga cabai merah keriting berada di angka Rp86.000 per kilonya.

Baca juga: Kejari Pasaman Barat Jalin Kerjasama dengan Disnaker untuk Berikan Pelatihan Kerja Bagi Tersangka RJ

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Bukittinggi, Hendry membenarkan terkait turunnya harga cabai merah tersebut di Pasar Bawah Bukittinggi.

"Benar, hari ini harga cabai merah sudah turun Rp9.300. Kini dijual 76.700 sekilo," ungkapnya, Kamis (11/9/2025).

Kata Hendry, beberapa waktu lalu harga cabai sempat menyentuh angka Rp87.000 per kilogramnya.

Namun, kemarin sudah turun ke Rp86.000 dan sekarang sudah menjadi 76.700.

"Sedangkan untuk bahan pokok lainnya, cenderung stabil," sebutnya.

Untuk bawang merah masih di harga Ro35.500 dan bawang putih 34.000 per kilogramnyam

Lalu, daging sapi murni tetap di harga Rp150.000 dan daging ayam ras 41.850 per kilogram.

"Minyak goreng kemasan Rp19.200, dan curah 15.000 per liternya. Sementara untuk telur ayam ras dijual Rp27.800 per kilonya," tambah Hendry.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved