Kabupaten Agam

Ribuan Kubik Material Galian Menumpuk di Batu Taba Agam, Sekna: Tim Ada tapi Terkendala Pengerjaan

Pemerintahan Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam sudah membentuk tim untuk menangani tumpukan

|
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
TUMPUKAN MATERIAL GALIAN - Penampakan material galian embung dan sungai Batang Kaciak di Jorong Cangkiang, Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Rabu (10/9/2025). Sekna Batu Taba, Hendra sebut sudah bentuk tim, namun masih terkendala terkait pengerjaan. 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Pemerintahan Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam sudah membentuk tim untuk menangani tumpukan material embung di daerahnya.

Diketahui, tumpukan material tersebut berasal dari embung dan Sungai Batang Kaciak di Jorong Cangkiang, Nagari Batu Taba.

Material tersebut ditumpuk di sebuah lahan kosong dan berdekatan dengan jalan raya, serta aliran Sungai Batang Kaciak.

Sehingga masyarakat mengeluhkan terkait material tersebut akan terbawa, jika terjadi banjir.

Menanggapi itu, Sekretaris Nagari Batu , Hendra mengatakan sudah membentuk tim untuk mengatasi tumpukan material  galian tersebut.

Baca juga: Agenda Porwaprov II Sumbar di Kabupaten Agam Pilih Momentum HUT Pemkab Agam pada Juli 2026

"Tim sudah dibentuk bulan Agustus 2025 lalu, terdiri dari Wali Jorong Cangkiang, Babinsa, Tokoh Masyarakat," ungkapnya.

"Untuk tindak lanjutnya, kami serahkan kepada tim," sambungnya.

Kendati demikian, kata Hendra, pemerintahan nagari terkendala dari alat berat.

"Saat ini terkendala dari arat berat, tidak ada anggaran pemerintahan nagari," terangnya.

Namun ujar Hendra, kapan akan dikerjakan oleh tim, belum dapat dipastikan.

"Terkendalanya kan di alat berat. Namun jika ada alat berat, sekitar 4 sampai 5 bulan, timbunan itu bisa diatasi," tambahnya.

Baca juga: Takut Terbawa Banjir, Warga Batu Taba Agam Minta Ribuan Kubik Material Galian Segera Dipindahkan

Sebelumnya diberitakan, Sebanyak 6.000 kubik material terlihat bertumpuk pada lahan kosong dan berdekatan dengan jalan raya di Jorong Cangkiang, Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam.

Diketahui, pasir tersebut merupakan hasil galian dari embung dan sungai Batang Katiak di Jorong Cangkiang pada awal Agustus 2025 lalu.

Alasan penggalian embung tersebut lantaran banyak material yang bertumpuk di sungai maupun embung, sehingga membuat aliran air tidak lancar.

Kendati demikian, pasca galian tersebut, materialnya ditumpuk di sebuah lahan kosong dan berdekatan dengan jalan raya, serta sungai.

Oleh karena itu, salah satu Tokoh Masyarakat Nagari Batu Taba, Hatta Rizal memperkirakan material tersebut berjumlah 6.000 kubik.

Baca juga: Sudah Banyak Sawah yang Kering, Sungai Batang Kaciak di Batu Taba Agam Akhirnya Dikeruk

"Masyarakat sangat khawatir apabila terjadi lagi banjir, karena lokasinya berdekatan dengan sungai," ungkapnya.

"Ketakutan jika terjadi banjir, materialnya ikut terbawa," sambungnya.

Rizal menyebut, material itu sudah ditumpuk di lokasi tersebut selama satu bulan lamanya.

"Belum ada solusi terkait hal ini," sebutnya.

"Kabarnya akan dijual, namun sampai sekarang belum jelas, entah belum ada pembeli atau bagaimana," pungkasnya.

Ia berharap bahwa material tersebut dapat dipindahkan, agar masyarakat tidak lagi khawatir terkait potensi yang ditimbulkan.

"Material ini bisa segera dipindahkan agar jauh dari aliran sungai dan permukiman masyarakat, agar lebih aman," tambahnya.

Pantauan Tribunpadang.com di lapangan, tampak material di Jorong Cangkiak ditumpuk di sebuah lahan kosong.

Material tersebut juga sudah ditumbuhi oleh rumput.

Sementara itu, selain berdekatan dengan jalan, juga dekat dengan aliran sungai Batang Kaciak

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved