Kota Bukttinggi
DPD PTGMI Gelar Bakti Sosial Kesehatan Gigi Anak Berkebutuhan Khusus di Bukittinggi
Masalah kesehatan gigi dan mulut masih menjadi tantangan besar, salah satu yang terdampak ialah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Masalah kesehatan gigi dan mulut masih menjadi tantangan besar, salah satu yang terdampak ialah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Pernyataan tersebut disampaikan oleh DPD Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI) Sumatera Barat, Gusti Haryati pada kegiatan bakti sosial untuk anak ABK di Bukittinggi, Selasa (9/9/2025).
Diketahui, bakti sosial tersebut berlangsung di Aula Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi.
Gusti mengatakan bahwa sampai sekarang masalah kesehatan gigi dan mulut masih menjadi tantangan besar.
Bahkan kata Gusti, sscara global hampir setengah penduduk dunia terdampak penyakit gigi dan mulut.
Baca juga: Malam Ini, Mohamed Salah Jadi Garansi Timnas Mesir Lolos Jalani Laga Krusial Lawan Burkina Faso
"Karies ini merupakan beban terbesar," ungkapnya.
Untuk diketahui, karies merupakan kondisi ketika lapisan struktur gigi mengalami kerusakan secara bertahap.
Sementara itu kata Gusti, ABK termasuk anak dengan disabilitas intelektual, autism spectrum, cerebral palsy, dan lainnya, menunjukkan prevalensi karies yang lebih tinggi di banding populasi umum.
"Bahkan, tinjauan sistematis terkini memperkirakan sekitar 64 persen anak dengan disabilitas mengalami karies," bebernya.
Di Sumatera Barat, kajian berbasis Riskesdas 2018 menunjukkan sekitar 43,9 % penduduk mengalami karies.
Baca juga: Semen Padang FC Bakal Jamu PSBS Biak di Tengah Teriknya Cuaca Padang, Manajemen Sebut Tak Masalah
"Bahkan publikasi daerah menegaskan karies sebagai masalah terbanyak di provinsi ini," terangnya.
Untuk itu, ABK mempuyai hak yang sama untuk mendapatan kasih sayang, pendidikan dan kesehatan yang layak.
"Bakti sosial ini bertujuan untuk mendeteksi dini dan perawatan dasar gigi serta mulut ABK, khsusunya di Bukittinggi," pungkasnya.
"Kita ingin setiap anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, bebas nyeri gigi, mampu makan, tidur, dan belajar dengan nyaman," tambahnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.